Viral! Mantan Anggota DPRD Kalteng Sebut Pemadam Kurang Sigap Tangani Kebakaran Gereja Maranatha
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pascakebakaran yang menghanguskan Gereja Maranatha yang terletak di Jalan P Diponegoro Palangka Raya, Selasa (24/9/2024) lalu itu kembali menuai polemik di kalangan petugas pemadam kebakaran.
Seorang mantan anggota DPRD Kalimantan Tengah periode 2019-2024 mengunggah sebuah postingan diakun Facebooknya dengan nama Yohannes Freddy Ering.
Adapun unggahan di dalam aku facebook pribadinya itu, Freddy menuliskan sebagai berikut :
“MUSIBAH, APARAT PEMADAM KURANG SIGAP Terlepas dari apa latar belakang musibah terbakarnya Gereja Maranatha tapi kami sangat menyesalkan kurang sigapnya petugas pemadam kebakaran, harusnya apinya bisa dikendalikan, dan tdk sampai menghanguskan sebgn besar gedung gereja apalagi kemudian harus merembet ke bangunan sekitarnya yaitu sekolah, kenapa kurang sigap ?
kejadiaannya juga siang bolong, berlokasi di jalan protokol, lalu pangkalan/ markas pemadam jg relatif dekat karena sama di jalan diponegoro, jadi tdk ada alasan !
Terlebih lagi dengan musim kemarau yang sdh hampir 20 hari, aparat pemadam harusnya sudah dalam kesiap siagaan yang tinggi dalam mengantisipasi ancaman kebakaran,” tulisnya pada Selasa (24/9/2024) lalu.
Ketika dikonfirmasi mengenai unggahan tersebut, Freddy mengungkapkan bahwa itu adalah pendapat pribadinya mengenai insiden tersebut.
“Oh itu pendapat saya pribadi, tidak ada kaitan dengan DPRD, karena status saya bukan lagi anggota DPRD,” jawabnya, Kamis (26/9/2024) malam.
Sementara itu, menanggapi adanya pernyataan itu, Ketua Emergency Respon Palangka Raya (ERP), Jean Steve mengaku sangat menyesal dengan pernyataan yang disampaikan oleh mantan Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering.
“Kurang sigap apa lagi bapak tim damkar, bukan cuma pemerintah kota tapi juga tim kebakaran swasta. Kalu tidak ke lapangan tidak usah terlalu statement yang menyudutkan,” sesalnya, Kamis (26/9/2024).
Menurut Jean, jika tidak tahu situasi dan kondisi dilapangan sebaiknya tidak usah terlalu banyak berkomentar, apa lagi komentar yang bersifat provokatif.
“Saya Ketua Emergency Respon Palangka Raya, menyesalkan sekali terhadap omongan (postingan di Facebook) anda, terlalu menyudutkan,” imbuhnya.
Ia menyebut seharusnya apa yang dilakukan oleh damkar dan para relawan pemadam kebakaran patut diapresiasi, tidak disudutkan.
“Seharunya anda tahu, kami waktu itu sampai jam 8 malam masih didepan Gereja Maranatha untuk memadamkan api kebakaran, kami tim swasada tidak ada bantuan manapun,” bebernya.
Kekesalah ketua salah satu tim relawan di Palangka Raya itu dituangkn dalam satu video yang direkamnya berdurasi 1 menit 27 detik dan ramai beredar di kalangan grup whatsapp. (oiq)