46 Juta UMKM di Indonesia, 60 Persen Dikelola Perempuan
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Dari 46 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, 60 persen pengelolaannya adalah perempuan. Ini berdasarkan catatan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia. Mengingat data tersebut, maka peran perempuan menjadi cukup besar dalam ketahanan ekonomi.
“Bahkan, mampu menciptakan lapangan kerja dan bisa mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),” kata Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kalteng, dr. Linae Victoria Aden M M KES saat membuka kegiatan Capacity Building Bagi Perempuan Industri Rumahan di Palangka Raya, Rabu (6/10/2021).
Linae mengatakan, ada lima program dari Kemen PPPA. Salah satu yang menjadi prioritas yaitu peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam kewirausahaan.
Menurut dia, program ini sejalan dengan misi dari DP3APPKB Kalteng, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas keluarga yang meliputi kecukupan pangan, kesinambungan pendapatan, kesehatan ibu dan anak, pendidikan formal dan informal serta rumah yang sehat dan bebas limbah.
Berita Terkait……810 UMKM di Mura Terima Bantuan, Masing-masing Menerima Rp1 Juta
Linae menjelaskan, untuk merealisasikan program Kemen PPPA tersebut maka DP3APPKB Kalteng mengadakan Capacity Building Bagi Perempuan Industri Rumahan. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perempuan di bidang ekonomi khususnya UMKM industri rumahan, sehingga mampu bersaing dengan industri rumahan lainnya.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengembangkan usahanya, dapat menciptakan usaha yang luas untuk membuka lapangan kerja bagi perempuan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian pendapatan perempuan, khususnya saat pandemi,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kabid Kualitas Hidup Perempuan DP3APPKB Kalteng, Mariana SE berharap, semua peserta bisa memahami materi yang sudah disampaikan narasumber terkait industri rumahan.
“Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk mereka dalam meningkatkan kapasitas dan SDM perempuan, sehingga mereka mampu bersaing dengan industri rumahan lainnya,” tutupnya.
Capacity Building diikuti 25 pelaku UMKM industri rumahan perempuan. Menghadirkan 3 narasumber yaitu Wasiyat Sidik Pramono SP dari Dewan Pertimbangan KADIN Palangka Raya dan Yuliatma dari UMK Tampung Parei serta moderator kegiatan Lily Hadianie SE MAP dari Forum Puspa Kalteng. (uut)