Ekonomi Bisnis

Beras Fortivit Membantu Mencegah Stunting

PALANGKA RAYA, kalteng.co – Gagal pada pertumbuhan tubuh pada anak atau yang dikenal dengan stunting adalah akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu lama.

Untuk membantu mencegah stunting di Bumi Tambun Bungai, Perum Bulog Kalimantan Tengah memproduksi beras fortivit. Beras ini diproduksi di wilayah Sampit tepatnya di Pagatan Kabupaten Kotawaringin Timur.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Saya mengimbau ibu-ibu hamil yang terindikasi mempunyai genetik stunting. Supaya mengonsumsi beras ini dan menambahnya dengan suplemen lainnya. Agar rantai generasi stunting bisa putus pada masa selanjutnya,” kata Kepala Bulog Kalimantan Tengah, Mika Ramba Kendenan.

“Saya juga berharap beras ini bisa membantu mengantisipasi terjadinya stunting. Sehingga persoalan stunting bisa hilang di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah,” tambahnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Berita Terkait………….Bulog Serah Terima Beras Bantuan bagi 49.203 KPM

Di tempat berbeda, Kasi Komunikasi dan Pemasaran Perum Bulog Kanwil Kalteng Aditya Dwi Anggoro menambahkan, kandungan vitamin dari beras fortivit adalah vitamin A,B1,B3,B6,B9,B12. Di samping itu beras ini mengandung zat besi dan juga zinc. Berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh.

“Apalagi saat pandemi sekarang ini, tapi yang utama untuk mencegah terjadi stunting,” ujar lelaki berkacamata ini.

Menurut Aditya, beras tersebut bisa masyarakat dapatkan jika datang ke outlet Bulog yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kapuas dan Muara Teweh. Di Kota Palangka Raya, masyarakat bisa mengunjungi Outlet Perum Bulog dan pasar rakyat Bulog.

“Bisa juga ke Apotek K-24 dan RPK-RPK yang sudah bekerjasama dengan Perum Bulog,” bebernya.

Mengenai harga beras tersebut berkisar Rp16 ribu sampai Rp19 ribu rupiah perkilo. “Beras ini beras khusus, maka harganya pun berbeda dari beras biasa,” tandasnya. (uut)

Related Articles

Back to top button