Ekonomi Bisnis

Biaya Umrah Naik 20 Persen

PALANGKA RAYA – Pemer­intah Arab Saudi akan segera mengizinkan jemaah untuk kembali melaksanakan ibadah umrah pada Oktober 2020. Menanggapi hal tersebut, Own­er PT Attintur cabang Palangka Raya Ustaz HM Gazali Rahman SAg menyampaikan, pihaknya berharap agar Pemerintah Arab Saudi betul-betul membuka pelaksanaan umrah.

“Infonya umrah akan dibuka tanggal 20 Oktober 2020. Apabi­la semua itu benar, untuk biaya umrah yang ekonomis akan mengalami kenaikan 20 persen atau menjadi Rp32 juta. Tarif ini untuk perjalanan selama 12 hari,” kata Gazali, Rabu (30/9).

“Kenaikan biaya umrah ini, disebabkan kebijakan-kebi­jakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Arab Saudi. Baik dalam hal keberangkatan mau­pun cek kesehatan para jemaah nantinya,” tambahnya.

Gazali menjelaskan, kebijakan yang dimaksud, juga mengenai ketentuan jumlah jemaah yang ada di kamar penginapan, karena harus mengikuti protokol keseha­tan.

“Maka dari itu sejak saat ini PT Attintur juga sudah menyiapkan keperluan keberangkatan sesuai protokol kesehatan. Ini dilakukan karena ada banyak yang perlu di­ubah dalam pelaksanaan umrah nantinya,” ucapnya.

Lanjutnya, kenaikan biaya umrah tersebut juga dikarenakan akan ada pembinaan yang cukup panjang sebelum keberangkatan. Baik saat manasik dan juga kesiapan mental maupun fisik selama 1 minggu. Meski begitu, jemaah tak perlu resah, sebab PT Attintur akan mem­berikan servis kepada jemaah.

“Servis yang kami berikan ada­lah melakukan jiarah-jiarah ke beberapa lokasi, yang mana hal ini tidak diwajibkan untuk para jemaah. Semua ini sudah ter­masuk dengan jumlah kenaikan tersebut,” ungkap Gazali.

Menurut dia, bagi siapa saja yang sudah mendaftar dan menyelesaikan biaya umrah lebih dahulu dan keberang­katannya tertunda, akan pi­haknya prioritaskan. Hal ini ia ungkapkan, agar jemaah tidak khawatir.

“Semua sudah kami urus. Apabila semua sudah siap maka akan kami hubungi yang bersangkutan agar bisa berang­kat pada Oktober ini,” ucapnya.

“Saya juga berharap kepada pe­merintah khususnya Kementerian Agama, agar bisa melakukanpembi­naan kepada jemaah, agar nantinya keamanan dan kenyamanan bisa dirasakan,” tandasnya. (uut/aza)  

Related Articles

Back to top button