PLN Survei Pembangunan Tower SUTT
PANGKALAN BUN, kalteng.co – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Sukamara dan Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin dalam memverifikasi dan survei lapangan ke lokasi rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV), yang harus didirikan dengan melintasi sungai, Rabu (25/8).
Pembangunan tower penyeberangan sungai pada jalur SUTT 150 kV Kendawangan-Marau (Ex Air Upas)-Sukamara, berlokasi dialur pelayaran Sungai Jelai Sukamara.
Jalur transmisi tersebut direncanakan untuk dioperasikan pada 2022, dengan total tapak tower 438 tower. 414 tower berada di Kabupaten Ketapang, sementara 24 tower lainnya berada di Sukamara.
Berita Terkait…..PLN Kalselteng Segera Dedieselisasi 11 ULD Demi Tekan BPP
“Survei yang kami lakukan untuk titik tower ini memilki lokasi yang cukup sulit, namun kami semua dapat melakukan survei dengan lancar dengan cuaca mendukung dan selamat sampai kegiatan selesai,” ucap Kasi Operasi Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin, Karyanto Kristo, seraya mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
Senada dengan Kristo, Yekti Wisaptoyo, Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Sukamara menyampaikan dukungan dan kesiapannya dalam mendukung rencana pembangunan transmisi ini.
“Kami siap bersinergi dengan PLN dalam pengawasan pelaksanaan konstruksi tower perlintasan sungai. Terutama dalam rangka menjaga keamanan alur pelayaran di Sungai Jelai Kabupaten Sukamara,” ujarnya.
Setelah survei lapangan dilakukan, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan rapat teknis. Dalam rangka penyusunan berita acara survei sebagai syarat penerbitan Izin Membangun Kabel Listrik, Kamis (26/8).
Dalam kegiatan penyusunan dan penandatangan berita acara survei, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Kalimantan Bagian Barat, Faruq Suyuthi mengatakan, nantinya jalur transmisi akan menghubungkan sistem kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“Interkoneksi kelistrikan akan dapat membantu evakuasi daya dari Kalimantan Tengah ke Kalimantan Barat dan sebaliknya, sehingga kelistrikan di kedua provinsi dapat menjadi lebih baik,” tutupnya. (hms)