PERNAH gak sih kita menghitung seberapa lama kita menghabiskan waktu di depan layar handphone ataupun layar laptop hanya untuk sekedar bermain sosial media entah itu facebook, Instagram, twitter, atau hanya sekedar scrool berita-berita yang ada di media sosial lainnya.
Tanpa kita sadari kita yang lama ataupun bahkan sekedar hanya mengecek sosial media saja sangat berpotensi terpapar yang namanya hoaks.
Hoaks sendiri merupakan sebuah informasi, kabar berita yang kebenarannya tidak falid, tidah hanya itu hoaks ini merupakan kebohongan atau kepalsuan sebuah informasi yang disampaikan seseorang, baik yang di sampaikan individu maupun kelompok, yang mana informasi tersebut dibuat dan direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya.
Maka dapat di simpulkan bahwa hoaks ini, sebuah informasi yang berisi informasi fakta atau kebenarannya telah di ubah sehingga menjadi berita yang bohong atau tidak benar.
Di era kemajuan sekarang zaman serba cepat dan mudah, berita hoaks pun sangat mudah dan cepat di konsumsi masyarakat menimbulkan kekacauan baik di media sosial ataupun di lingkungan masyarakat secara langsung.
Kemudahan teknologi sekarang banyak sekali orang yang mempergunakan kelebihan teknologi sebagai alat kejahatan dan tipu daya. Teknologi di anggap sebagai perangkat kemudahan.
Dengan anggapan tersebut sikap kita menjadi berubah, yang berdampak pada perilaku, teknologi mengubah perilaku, komunikasi, kemudian berdampak pada tindakan kita.
Teknologi juga mengubah struktur sosial, Teknologi apapun mengubah faktor determinasi, yang mana ada persoalan, dari kemudahan kemudahan ada persoalan. Itu jika teknologi berada di tangan yang tidak tepat.
Banyak orang yang mengunakan teknologi media sosial dengan membuat konten yang memang di sengaja untuk menyindir pihak pihak tertentu, untuk mengkeritik isu yang terjadi di tengah masyarakat.
Tak hanya itu banyak sekali konten konten yang menyesatkan yang juga kerap tak sengaja kita lihat yang mana konten tersebut bertujuan menjelekan seseorang atau sesuatu dengan menyangkut pautkan seseorang yang kemudian menggiring opini masyarakat sehingga masyarakat percaya dengan isi konten tersebut kemudian menimbulkan kelompok kelompok tententu untuk saling serang dan saling menjatuhkan.