PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kalangan DPRD Kalteng mendorong seluruh sekolah memperketat pengawasan siswa, guna menghindari perkelahian antarpelajar, seperti marak terjadi disejumlah wilayah Bumi Tambun Bungai.
Pasalnya, perselisihan yang terjadi antar pelajar wajib diminimalisir oleh pihak sekolah dengan memberikan edukasi terkait pentingnya menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah mufakat.
“Tujuan dari sekolah yaitu menimba ilmu dan mengasal intelektual peserta didik dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehingga wajib bagi seluruh penyelenggara pendidikan untuk memberikan edukasi kepada siswa, agar menyelesaikan berbagai permasalahan dengan cara musyawarah mufakat, dengan melibatkan tenaga pendidik,” ucap Anggota Komisi III DPRD Kalteng, Duwel Rawing, saat dibincangi Kalteng.co di gedung dewan, Jumat (10/6/2022).
Menurutnya, pihak sekolah melalui guru Bimbingan Konseling (BK) harus aktif memantau psikologis sekaligus menggali informasi tentang siswa, sehingga memudahkan pihak sekolah memberikan edukasi apabila terjadi perselisihan antar sesama pelajar.
“tugas guru tentunya tidak sebatas memberikan materi selama disekolah, tetapi guru juga perlu memantau psikologis dan menggali informasi tetang siswa sedalam – dalamnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pihak sekolah meminimalisir serta mengatasi masalah, terutama saat terjadinya perselisihan antar disiswa yang berpotensi mengakibatkan kekerasan fisik,” tegas Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini.
Kendati demikian, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengimbau kepada para orang tua untuk memantau tumbuh kembang dan psikologis anak, mengingat orang tua memiliki peranan penting dalam menciptakan karakter anak selama diluar kegiatan belajar mengajar disekolah.
“Orang tua tidak bisa sepenuhnya melepas pendidikan moral anak kepada pihak sekolah, Justru para orang tua yang harus lebih berperan. Apalagi pembentukan karakter dan tumbuh kembang seorang anak, lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sehingga wajib bagi orang tua supaya memberi edukasi akan pentingnya menyelesaikan permasalahan tanpa memicu perkelahian fisik,” tutupnya.(ina)