Apresiasi Kinerja TPID Menurunkan Angka Inflasi di Kalteng
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko memimpin Rapat Persiapan Evaluasi Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pertumbuhan Ekonomi Kalteng, bertempat di Ruang Rapat Bajakah, Jumat (6/1/2023). Rapat ini diikuti seluruh anggota TPID Kalteng.
Pada kesempatan itu Yuas Elko mengapresiasi kinerja TPID Prov. Kalteng di tahun 2022 yang berhasil menekan angka inflasi di Kalteng menjadi 6,32 persen (yoy) dan menduduki urutan sembilan nasional pada bulan Desember.
“TPID Prov. Kalteng sudah bekerja maksimal, kita perlu evaluasi lagi agar ada peningkatan di tahun 2023,” ucapnya.
Menurut Yuas Elko, perlu adanya peningkatan koordinasi dan kolaborasi dengan TPID kabupaten selain di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya. “Kita kemarin lebih fokus ke dua daerah tersebut, sehingga kita tidak tahu informasi di kabupaten lainnya, ke depan itu harus ditingkatkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Kalteng H. Nuryakin selaku Ketua TPID mengatakan bahwa keberhasilan menurunkan angka inflasi di Kalteng tidak terlepas dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan TPID melaksanakan berbagai upaya menekan laju inflasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Kita perlu bersyukur dengan kita melaksanakan pasar murah dan pasar penyeimbang, BLT hingga Bansos yang dilaksanakan secara masif di seluruh kabupaten dan kota, mampu mempertahankan daya beli masyarakat, Alhamdulilah secara nasional inflasi kita bisa turun dari posisi dua ke posisi sembilan pada akhir Desember 2022, dan ini sebagaimana harapan bapak Gubernur, akhir tahun optimis angka inflasi akan turun,” ucap Sekda, Senin (2/1/2023).
Lebih lanjut Sekda menyebut, keberhasilan menurunkan angka inflasi tersebut disamping upaya yang dilakukan, tidak terlepas juga dari ide dan gagasan Gubernur Kalimantan Tengah yang didukung oleh masyarakat, diantaranya aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (GERTAM BABE) BERKAH dan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk menanam kebutuhan jangka pendek.
“Gagasan bapak Gubernur sederhana, namun mudah dilakukan, dan hal itu disambut baik oleh masyarakat. Gerakan tanam bawang merah dan cabai dan pemanfaatan lahan dan pekarangan, telah merubah pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi inovatif dan kreatif,” pungkasnya.(pra)