Dorong Ketahanan Pangan, DPR RI Siap All Out Dukung Cetak Sawah dan Swasembada Jagung di Kalteng
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Syauqie, menyatakan dukungan penuh terhadap program strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dalam upaya mencetak sawah baru dan mencapai swasembada jagung pada tahun 2025.
Dukungan tersebut disampaikan Syauqie saat menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Cetak Sawah dan Swasembada Jagung 2025 yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/1/2025).
“Kami akan memberikan dukungan penuh terhadap program ini karena memiliki peran strategis dalam memperkuat sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Syauqie.
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalteng, Syauqie menegaskan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah agar program berjalan sukses. Ia memastikan DPR RI siap memberikan dukungan, baik dalam bentuk penganggaran maupun kebijakan yang diperlukan.
Dalam rapat ini, Pemprov Kalteng memaparkan rencana besar mereka, termasuk target cetak sawah seluas 150.000 hektare pada tahap pertama. Berdasarkan hasil survei dan kajian yang melibatkan 20 tim dari berbagai universitas di Indonesia, area seluas 102.000 hektare dinyatakan layak untuk dicetak menjadi sawah baru.
Selain cetak sawah, Pemprov Kalteng juga menargetkan pengembangan lahan jagung seluas 207.655 hektare di lahan perkebunan dan lahan kering.
Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, mengungkapkan keyakinannya bahwa sinergi yang baik antara pemerintah, DPR RI, dan masyarakat akan mempercepat tercapainya target swasembada pangan.
“Dengan dukungan semua pihak, kita optimistis target ini dapat tercapai dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta ketahanan pangan di wilayah kita,” tegas Sugianto.
Program cetak sawah ini merupakan bagian dari target nasional pemerintah untuk mencetak 2,2 juta hektare sawah baru pada tahun 2025, di mana Kalteng mendapat porsi besar dengan potensi perluasan hingga 930.640 hektare.
Diharapkan, langkah strategis ini tidak hanya memperkuat ketersediaan pangan di Kalimantan Tengah, tetapi juga menjadi kontribusi signifikan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (pra)
EDITOR : TOPAN