PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Intensitas hujan tinggi dalam beberapa waktu belakangan terakhir serta beberapa faktor penyebab lainnya menyebabkan beberapa wilayah di Kota Palangka Raya terendam air.
Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto, Selasa (22/11/2022).
Tingginya curah hujan yang terjadi, menurutnya berdampak pada peningkatan volume air di daratan. Jika air tidak dapat terserap dengan baik oleh tanah dialirkan ke sungai, kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya genangan air.
Untuk itu Ketua DPRD Kota tiga periode ini mengajak masyarakat agar dapat proaktif secara mandiri untuk mencegah terjadinya genangan air atau bencana banjir. Untuk memulai pencegahan bisa dilakukan di lingkungan sekitar terlebih dahulu, guna memastikan pencegahan yang dilakukan optimal.
“Cara termudah, kita bisa mulai menanam pohon. Tanaman hijau di sekitar rumah berperan penting untuk mencegah genangan air. Pepohonan akan mempermudah tanah menyerap air,” ucapnya, Selasa (22/11/2022).
Ketua Umum Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) ini juga mengajak masyarakat untuk membudayakan membuang sampah pada tempatnya. Pasalnya, kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya akan memberi dampak buruk terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat aliran drainase, yang akhirnya memicu terjadinya genangan air.
“Selain membuang sampah pada tempatnya, membuat sumur serapan juga dinilai efektif mencegah terjadinya genangan air. Sumur serapan dianggap mampu mengurangi potensi banjir karena air akan terserap ke dalam tanah. Membuat sumur serapan sangat penting terutama bagi masyarakat yang tinggal di area permukiman dengan permukaan tanah yang dilapisi aspal secara dominan,” terang Sigit.
Cara mencegah banjir di lingkungan sekitar berikutnya, yaitu menata kembali sistem penyaluran air. Sigit mengajak masyarakat untuk memperbaiki dan menata kembali sistem saluran air di sekitar rumah agar air hujan yang turun tidak menumpuk di atas permukaan tanah atau aspal di sekitaran rumah.
“Bagi masyarakat yang masih memiliki halaman rumah, sebaiknya tidak menutup semua dengan cor semen. Namun, jika tidak memungkinkan untuk menjadikannya sepenuhnya tanah, gunakan paving sehingga masih ada lahan atau wilayah penyerapan air,” ujar Sigit.
Terakhir, dirinya mengajak masyarakat untuk membersihkan selokan secara rutin dan bergotong royong, menurutnta upaya tersebut menjadi salah satu cara yang efektif mencegah terjadinya genangan air.
“Dan hindari membangun pada kawasan resapan air. Banyaknya bangunan penduduk yang seharusnya menjadi resapan air juga menjadi penyebab genangan air. Untuk itu, saya mengajak mulai proaktif mencegah kebencanaan yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat,” ajak politisi senior PDI Perjuangan ini. (pra)