PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Arton S. Dohong, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak Nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, secara virtual dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).
Kegiatan panen raya tersebut juga diikuti oleh Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, yang hadir di lokasi panen di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, bersama sejumlah kepala daerah dan unsur Forkopimda.
Menurut Arton, kegiatan panen raya serentak ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mendukung percepatan swasembada pangan nasional dan menunjukkan kerja konkret di sektor pertanian.
“Saya sangat mengapresiasi komitmen Presiden dan pemerintah pusat yang tidak hanya hadir secara simbolik, tetapi benar-benar mengambil langkah nyata dalam memperjuangkan nasib petani,” ujar Arton.
Arton juga mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Menurutnya, keputusan tersebut sangat berpihak kepada petani dan sejalan dengan aspirasi masyarakat di Kalimantan Tengah.
“Harga Rp6.500/kg untuk gabah kering panen adalah angka yang realistis dan layak. Ini sangat membantu petani agar mendapatkan penghasilan yang memadai, terutama saat musim panen raya seperti sekarang,” katanya.
Ia juga menanggapi pernyataan Presiden soal pentingnya protein terjangkau bagi rakyat. Arton menyebut, langkah strategis pemerintah untuk menurunkan harga daging, telur, dan susu patut diapresiasi karena menyentuh langsung aspek ketahanan gizi masyarakat.
Lebih lanjut, Arton mendorong agar jajaran di daerah, mulai dari dinas pertanian hingga aparat penegak hukum, turut mengawal pelaksanaan kebijakan tersebut agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba memainkan harga atau merugikan petani dengan alasan teknis seperti kadar air dan rendemen.
“Saya sepakat dengan Presiden bahwa petani jangan sampai menjadi korban. Pengusaha boleh untung, tapi bukan berarti bisa menekan petani seenaknya. Pemerintah daerah harus tegas dalam pengawasan,” tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPS melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA), potensi panen padi di Kalimantan Tengah pada April 2026 diperkirakan mencapai ±11.341 hektare dengan estimasi produksi 37.745 ton GKG atau setara ±22.420 ton beras. Kabupaten dengan kontribusi terbesar antara lain Kapuas, Pulang Pisau, dan Seruyan.
Arton berharap, dengan adanya perhatian besar dari pemerintah pusat dan sinergi pemerintah daerah, sektor pertanian di Kalimantan Tengah bisa terus berkembang dan menjadi kekuatan utama dalam mendukung kemandirian pangan nasional. (pra)
EDITOR : TOPAN