PALANGKA RAYA,kalteng.co–Sebanyak 10 orang dinyatakan lulus seleksi administrasi Tenaga Pendukung Rescuer sebagai calon Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) pada Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya. Namun, hanya sembilan orang yang hadir mengikuti tahapan seleksi berikutnya yang digelar di Yonif R 631 Antang. Tahapan seleksi berupa tes kesehatan, fobia ketinggian, hingga kesamaptaan.
Kepala Basarnas Palangka Raya Muhamad Hariyadi, SSos menyampaikan seleksi ini merupakan program dari pusat untuk menambah kebutuhan sumber daya manusia (SDM) atau personel, khususnya di lingkungan Basarnas Palangka Raya. PPNPN ini merupakan tenaga pendukung yang nantinya bisa dilibatkan dalam pelaksanaan operasi SAR.
“Pendaftar awal totalnya 18 orang. Dari pusat kami mendapatkan kuota delapan orang. Peminatnya yang ikut seleksi tidak hanya dari Kalimantan Tengah,” ucapnya kepada awak media, Kamis (20/1).
Hariyadi mengakui, penerimaan PPNPN ini kurang lebih seperti penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Bedanya, pada penerimaan PPNPN tidak ada seleksi Computer Assited Test (CAT). Mereka yang mengikuti PPNPN ini juga harus lulus dalam tes fobia ketinggian dan kemampuan berenang. Mengingat, ujarnya, dalam operasi SAR dua kemampuan itu penting dimiliki oleh tiap personel.
Ia berharap seluruh peserta yang ikuti seleksi ini seluruhnya dapat memenuhi persyaratan, sehingga Kantor Basarnas Palangka Raya memiliki tambahan personel. Sebelumnya Basarnas Palangka Raya juga telah membuka penerimaan CPNS. Setidaknya ada 41 orang yang akan menjadi bagian dari Basarnas Palangka Raya.
“Kalau melihat sisi kebutuhan memang sangat kurang, karena wilayah kerja Basarnas Palangka Raya sangat luas, membawahi 13 kabupaten satu kota. Total anggota sekarang ada 25 orang,” ujarnya seraya menyebutkan pihaknya akan mengusulkan pos unit siaga. (ila/5)
