Vaksin Bagi Para Pekerja Serta Keluarga
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah mengatakan, jika menilik pernyataan Kedubes Jepang, kepulangan tersebut bukan repatriasi. ”Karena kalau kepulangan mandiri atau secara kolektif dengan menyewa pesawat tidak tepat di sebut repatriasi,” ujarnya.
Di singgung mengenai akses vaksinasi bagi warga negara asing (WNA), Faizasyah mengungkapkan, sejatinya sudah banyak pejabat asing yang di fasilitasi vaksinasinya oleh Kemenlu. Hal itu juga di lakukan sejumlah negara lain pada diplomat RI di luar negeri. ”Namun, Kemenlu tidak bertanggung jawab pada WNA,” ucapnya.
Faizasyah sendiri enggan berkomentar banyak soal opsi vaksin gotong royong yang mungkin bisa di akses perusahaan asing. Menurut dia, itu menjadi urusan Kementerian Kesehatan. ”Di cek ke Kemenkes saja,” katanya.
Sementara itu, mengutip Nikkei Asia, kemarin pagi WIB, dari Bandara Soekarno-Hatta, sebuah pesawat terbang membawa 50 pekerja Jepang beserta keluarga. Pesawat milik Nippon Airways itu di carter Shimizu Corp dengan dukungan dari pemerintah Jepang.
Shimizu juga berencana menyediakan layanan vaksin bagi para pekerja serta keluarga mereka yang menginginkannya. Itu akan di lakukan se sampai mereka di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Sebelumnya pemerintah Jepang sudah menyatakan dukungan mereka pada penyediaan penerbangan khusus untuk mengangkut warga mereka dari Indonesia.
”Dari sudut pandang untuk melindungi warga Jepang, kami memutuskan untuk mengambil tindakan. Agar warga Jepang bisa sesegera mungkin dan sebanyak mungkin pulang,” kata Kato seperti di kutip Nikkei Asia.
Setelah penerbangan kemarin, Kato menyebutkan bahwa pihaknya berencana melakukan hal serupa lagi. ”Ini untuk merespons permintaan warga Jepang,” ucapnya.