Tanpa Door Prize, Jemaah Shalat Idul Fitri di Halaman Rujab Gubernur Kalteng Lebih Sedikit, Lihat Penampakannya
PALANGKA RAYA,Kalteng.co-Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H di halaman Rujab Gubernur diikuti langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Pratowo, Senin (2/5/2022).
Shalat Idul Fitri ini merupakan kali pertama sejak dua tahun lalu. Di mana sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, Pemprov Kalteng tidak pernah lagi menyelenggarakan Shalat Hari Raya di halaman Istana Isen Mulang, sebagaimana pula halnya pawai takbiran di malam lebaran.
Dibandingkan beberapa tahun sebelum pandemi, Shalat Idul Fitri di halaman Rujab, biasanya selalu dipenuhi jemaah. Masyarakat dengan antusias berbondong-bondong memadati halaman Istana Isen Mulang.
Lain halnya dengan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, jumlah jemaahnya lebih sedikit. Hal ini tampak dari terpal yang digelar panitia dari PHBI Provinsi untuk pelaksanaan Shalat, tidak sepenuhnya terisi penuh oleh jemaah.
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang dijadwalkan panitia PHBI Provinsi Kalteng sebelum pukul 06.30WIB, baru dilaksanakan menjelang pukul 07.00WIB.
Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo dalam sambutannya mewakili Gubernur Kalteng mengatakan, sudah dua tahun ini kegiatan keagaman tidak dilakukan oleh Pemrov Kalteng berama dengan PHBI Kalteng.
“Setelah dua tahun tidak dilaksanakan, pada lebaran tahun ini kita kembali menyelenggarakan pawai takbiran dan Shalat Idul Fitri di halaman rujab gubernur,”ujar Edy Pratowo.
Ia menyebutkan, berbeda daripada penyelenggaraan Shalat Idul Fitri sebelum-sebelumnya, kali ini panitia tidak menyediakan doorprize. “Biasanya pada sebelum-sebelumnya ada hadiah doorprize, seperti perjalanan umroh yang diundi setelah shalat, namun pada tahun ini panitia tidak menyediakannya,”ujar Edy Pratowo seraya beralasan waktu yang mepet sehingga panitia tidak bisa mempersiapkannya.

Sementara itu, Shalat Idul Fitri 1443 H di halaman Istanan Isen Mulang ini diimami oleh Wakil Ketua MUI Kalteng KH Abdul Wahid Aha, dengan khatib KH Ahmad Sanusi Ibrahim atau dikenal akrab dengan Guru Jaro dari Tabalong.
Dalam khotbahnya yang dibawakan dengan berapi-api ini Guru Jaro mengatakan, manusia ini hanyalah bagian kecil dibandingkan alam semesta.
“Matahari adalah bintang paling kecil yang ada di alam semesta. Alam semesta dibandingkan arasy Allah Swt, tidak ada apa-apanya, Yang Maha Besar dan Yang Agung hanya Allah Swt,”tukas Guru Jaro.
Ia juga mengajak, seluruh jemaah untuk senantiasa bersyukur atas begitu besar nikmat yang diberikan Allah. “Kita disuruh senantiasa bersyukur. Bagaimana cara kita menyukuri nikmat Allah. Cukup ingat bahwa nikmat itu datangnya dari Allah,”ujarnya.
Di akhir khotbah, Guru Jaro menyampaikan, tiga pesan yang terkandung di dalam Bulan Ramadhan, yakni agar selalu meningkatkan ketakwaan, senantiasa berbagi dengan sesama umat manusia, dan bertobat atau istigfar, saling memaafkan antarsesama. (tur)




