Muara Teweh

Pesawat Pertama Mendarat di Bandara HM Sidik

MUARA TEWEH-Pesawat PK-COQ Beechcraft tipe King Air 350i dikemudikan pilot Captain Wahyudi mencatatkan sejarah, sebagai pesawat dan pilot pertama yang mendarat di Landasan Pacu Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, sekitar pukul 09.15 WIB, Kamis (13/8).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Barito Utara, H Fery Kusmiadi mengatakan, kalibrasi pesawat tipe PK-COQ Beechcraft 350i tersebut berjalan sukses. “Pesawat kalibrasi dipimpin pilot Captain Wahyudi dan FO Wan Benny P,” ujar Fery Kusmiadi saat menyaksikan uji fisik bandara baru tersebut.
Di kesempatan yang sama, General Manager Air Nav Cabang Palangka Raya, I Nyoman Oka Wirana menjelaskan, pesawat yang akan mendarat di Bandara Haji Muhammad Sidik ini menggunakan pesawat kalibrasi tipe PK-CAQ Beechcraft 350i.
“Selama penerbangan ke sini, kita sudah komunikasi dengan pilotnya. Dari pergerakannya nanti arah kedatanganya runway 14, tapi pilot melakukan prosedur star, setelah melakukan prosedur star pilot melakukan prosedur offroads,” tutur Nyoman.
Di mana prosedur offroads ini, imbuh dia, dibuatkan berbasis satelit (prosedur PBN), dan tidak ada fasilitas darat full menggunakan satelit, karena pesawat yang digunakan sudah canggih jadi menggunakan prosedur PBN.
“Prosedur PBN, pendekatan pada jarak kurang lebih 20 kilometer dari ujung landasan pesawat akan melakukan putaran sekali dengan ketinggian 3000 fit (ancang-ancang), setelah melakukan satu kali puratan pesawat akan turun melakukan pendekatan ke arah run way 14,” paparnya.
Lebih lanjut, Nyoman mengungkapkan, pada saat ketinggian 590 fit pesawat tersebut akan kembali naik lagi, apabila pilot tak bisa melihat landasan dikarenakan kabut atau lainnya, pada ketinggian 590 fit tersebut pilot kembali dan mengambil keputusan untuk naik kembali.
“Jadi tidak boleh mendarat, itu yang akan kita uji pada ketinggian 590 fit. Setelah naik pesawat akan kembali meuju run way sebelah. Sama prosedurnya seperti yang pertama. Pada pendaratan kedua pesawat akan menuju runway 32,” ulasnya.
Pada intinya, tambah Nyoman, uji kalibrasi ini merupakan tahapan untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan bandara. Pengujian terutama dilakukan untuk memeriksa fasilitas bandara seperti Instrument Flight Procedure (IFP) dan PAPI (Precision Approach Path Indicator) disisi landasan.
Uji fisik bandara tersebut dihadiri Wakil Bupati Sugianto panala Putra, Dandim 1013/Mtw Letkol Kav Rinaldi Irawan, Kepala Bandara Djarot Nugroho, Kadiskominfo M Iman Topik dan perangkat daerah lainnya. (cah)

Related Articles

Back to top button