PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) bekerjasama dengan Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar Kuliah Umum tentang ASEAN dan Politik Luar Negeri Diplomasi RI, yang berlangsung secara Hybrid (Daring dan Luring), Senin (21/8/2023).
Kuliah umum tersebut dilaksanakan dalam rangka Peringatan HUT RI Ke-78 dan HUT Ke-78 Kemenlu, dengan mendatangkan narasumber Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, serta diikuti oleh 41 Perguruan Tinggi yang tersebar di 38 Provinsi di Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pengantar Kuliah Umum menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sudah mendapat kepercayaan yang tinggi dari dunia Internasional, tentu saja kepercayaan ini adalah hasil investasi panjang dan konsistensi diplomasi serta politik luar negeri yang dijalankan Indonesia hingga saat ini.
Namun disaat yang sama adalah tanggung jawab dan amanah yang besar untuk terus melaksanakan politik bebas-aktif dan tentunya Indonesia harus selalu menjadi solusi di tengah kondisi global yang tidak pasti dan rivalitas negara-negara maju.
“Peran dan leadership Indonesia di forum G-20 pada tahun 2022 sangat krusial dalam menjembatani perbedaan dan menyuarakan kepentingan negara berkembang,” ucapnya.
Disisi lain, Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S, dalam sambutan menyampaikan apresiasi kepada Kemenlu RI yang sudah mempercayakan UPR sebagai tempat pelaksanaan kuliah umum.
Menurutnya, pasca pandemi Covid-19, Perguruan Tinggi diseluruh dunia dipaksa untuk mengambil langkah penyesuaian, serta disisi lain juga mendapat tantangan dalam mempersiapkan pembelajaran hybrid dan memastikan kualitas lulusannya, terutama yang mengalami disrupsi akibat pandemi Covid-19.
“Penting bagi Perguruan Tinggi di kawasan Asia Tenggara untuk dapat mengambil langkah strategis bersama-sama untuk memastikan relevansi Perguruan Tinggi di Asia Tenggara ditengah meningkatnya kebutuhan ekonomi yang digerakkan inovasi, pertumbuhan industri dan perkembangan pesat teknologi,” tutupnya.
Untuk diketahui, Kegiatan kuliah umum dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Ibu Siti Nugraha Mauludiah, dengan harapan kegiatan Kuliah Umum dapat memberi pengetahuan tambahan terhadap institusi Pendidikan tinggi yang dapat menjadi instrumen diplomasi dengan membuat suatu negara atau budaya memiliki daya tarik yang tinggi melalui keunggulan intelektual, serta keterlibatan Indonesia dalam mewujudkan visi Keketuaan ASEAN Indonesia yang relevan dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.(ina)
