BeritaKESEHATANNASIONAL

Kemenkes Konfirmasi Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia

KALTENG.CO-Penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox akhirnya masuk ke Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengkonfirmasi seorang pasien positif terserang virus cacar monyet. Pasien yang bertempat tinggal di Jakarta ini, dikabarkan baru tiba dari luar negeri.

Kementerian Kesehatan mengumumkan total kasus di Indonesia terkait pasien berstatus cacar monyet atau monkeypox. Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penyakit ini sebagai darurat, Indonesia sudah mencatat 23 kasus suspek. Dan 1 di antaranya positif cacar monyet yaitu pria berusia 27 tahun usai pulang dari luar negeri.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menjelaskan total dari 23 kasus suspek, 1 di antaranya terbukti positif cacar monyet. Status yang lainnya tak terbukti cacar monyet atau penyakit lain.

“Kami sudah temukan 23 kasus suspek total. Dan sudah ada lho yang terbukti positif 1 orang dari DKI Jakarta. Dan 22 yang lainnya bukan cacar monyet,” tegas Syahril kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).

https://kalteng.co

Maka sebanyak 22 orang yang bukan terkena cacar monyet itu statusnya dinyatakan ‘disingkirkan atau dikecualikan’ atau discarded. Sejak diumumkan status darurat oleh WHO, Indonesia sudah membatasi pintu masuk kedatangan di jalur darat, laut, dan udara.

“Saat ini sudah 86 negara melaporkan dengan 39 ribu kasus dan kematian 400 orang. Maka saat ini akhirnya ditemukan juga 1 positif,” katanya.

Langkah Kemenkes

Menurut Syahril, selain dari DKI Jakarta, kasus suspek juga sebelumnya ditemukan di Jawa Tengah, Riau, Pontianak, hingga Banten. Namun berdasarkan hasil PCR, semuanya tak terbukti cacar monyet.

“Kami terus lakukan surveilans agar tak terjadi penularan lebih lanjut. Kami juga sudah berkoordinasi dengan maskapai dan juga pelabuhan serta kereta agar mendeteksi dini jika menemukan penumpang dengan gejala cacar monyet,” jelasnya.

Kepada masyarakat, Kemenkes melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat melakukan pola bersih hidup dan sehat. Penularan dapat terjadi melalui kontak erat dengan bersentuhan dengan pasien, serta melalui cairan tubuh dan droplet.(*/tur)

Related Articles

Back to top button