Ritme Tubuh Wanita Beda! Hindari 6 Saran Kesehatan ‘Pria’ Ini Agar Tak Celaka

KALTENG.CO-Tubuh wanita adalah sistem yang kompleks dan unik, dengan ritmenya sendiri yang berbeda dari pria. Mulai dari fluktuasi hormon, siklus menstruasi, laju metabolisme, hingga proses penuaan, semua faktor ini memengaruhi bagaimana tubuh wanita seharusnya merespons berbagai saran kesehatan.
Sayangnya, hingga saat ini, data dan pedoman medis masih didominasi oleh pendekatan yang berpusat pada tubuh pria.
Fakta mencengangkan menunjukkan bahwa hingga tahun 1993, wanita baru diwajibkan untuk disertakan dalam uji klinis. Bahkan kini, sekitar 75% penelitian medis masih fokus pada pria. Tak heran jika banyak rekomendasi kesehatan yang populer justru berpotensi membahayakan kesehatan wanita.





Dilansir dari laman Your Tango pada Senin (12/05/2025), berikut adalah 6 tips kesehatan populer yang mungkin terdengar baik, namun justru bisa merusak tubuh wanita jika diterapkan tanpa pemahaman yang tepat:
1. Diet Rendah Lemak Ekstrem:
Diet rendah lemak seringkali dipromosikan sebagai cara efektif untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan jantung. Namun, bagi wanita, lemak sehat sangat penting untuk produksi hormon, termasuk estrogen dan progesteron yang berperan vital dalam siklus menstruasi, kesehatan reproduksi, dan kesehatan tulang. Pembatasan lemak yang terlalu ketat dapat mengganggu keseimbangan hormon, menyebabkan masalah menstruasi, dan bahkan meningkatkan risiko osteoporosis. Wanita membutuhkan asupan lemak sehat dari sumber seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2. Olahraga Kardio Berlebihan:
Olahraga kardio memang penting untuk kesehatan jantung dan kebugaran. Namun, melakukan olahraga kardio secara berlebihan tanpa diimbangi latihan kekuatan dapat berdampak negatif pada tubuh wanita. Kardio ekstrem dapat meningkatkan kadar kortisol (hormon stres), mengganggu siklus menstruasi (amenorrhea), dan bahkan menyebabkan Female Athlete Triad yang meliputi gangguan makan, amenorrhea, dan osteoporosis. Wanita perlu menyeimbangkan kardio dengan latihan kekuatan untuk membangun otot, meningkatkan metabolisme, dan menjaga kesehatan tulang.
3. Mengabaikan Nyeri Haid:
Nyeri haid seringkali dianggap sebagai hal yang normal dan harus ditahan. Namun, bagi sebagian wanita, nyeri haid yang parah (dismenore) bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius seperti endometriosis atau fibroid. Mengabaikan nyeri haid yang berlebihan dan hanya mengandalkan pereda nyeri tanpa mencari tahu penyebabnya dapat menunda diagnosis dan penanganan yang tepat. Wanita perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri haid yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Kurang Tidur Demi Produktivitas:
Dalam budaya yang serba cepat, seringkali wanita merasa tertekan untuk terus produktif dan mengorbankan waktu tidur. Padahal, tidur yang cukup sangat krusial untuk kesehatan fisik dan mental wanita. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan berkontribusi pada penambahan berat badan. Wanita umumnya membutuhkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam.
5. Menunda Pemeriksaan Kesehatan Rutin:
Karena kesibukan atau rasa takut, banyak wanita menunda pemeriksaan kesehatan rutin seperti pap smear, mammografi, dan pemeriksaan panggul. Padahal, deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan berbagai penyakit serius seperti kanker serviks dan kanker payudara. Pemeriksaan rutin memungkinkan identifikasi masalah kesehatan pada tahap awal ketika peluang penyembuhan jauh lebih tinggi.
Wanita perlu memprioritaskan pemeriksaan kesehatan rutin sesuai dengan usia dan faktor risiko masing-masing.
6. Mengikuti Tren Diet Tanpa Memahami Kebutuhan Tubuh:
Berbagai tren diet populer seringkali menjanjikan penurunan berat badan yang cepat. Namun, banyak dari diet ini tidak mempertimbangkan kebutuhan nutrisi unik tubuh wanita dan bahkan bisa berbahaya dalam jangka panjang.
Misalnya, diet yang sangat rendah karbohidrat dapat memengaruhi hormon tiroid dan siklus menstruasi pada beberapa wanita. Penting bagi wanita untuk memahami kebutuhan nutrisi individual mereka dan berkonsultasi dengan ahli gizi sebelum mengikuti diet ekstrem.
Penting bagi wanita untuk menyadari bahwa tubuh mereka memiliki kebutuhan yang spesifik dan mungkin berbeda dari rekomendasi kesehatan umum yang didasarkan pada penelitian pria. Mendengarkan tubuh sendiri, mencari informasi yang relevan dengan kesehatan wanita, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang memahami perbedaan gender dalam respons tubuh terhadap berbagai intervensi kesehatan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan yang optimal. (*/tur)