AKHIR PEKANKAWAT DUNIAKESEHATANMETROPOLIS

WHO Umumkan Status Darurat Penyakit Cacar Monyet, Pemicunya Hubungan Seks Sesama Jenis

KALTENG.CO-Penyakit cacar monyet tengah mendapat perhatian serius dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit yang disebabkan kebiasaan berhubungan seks dengan sesama jenis ini, sudah menyebar hingga ke Asia dan Afrika.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah cacar monyet menjadi status darurat kesehatan. Hal itu karena penyakit ini menyebar dengan cepat secara global.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, status tersebut ditetapkan agar dunia lebih waspada. Status darurat dirancang untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi.

“Status darurat kesehatan masyarakat menjadi perhatian internasional (PHEIC) dirancang untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi dan dapat membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan,” katanya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (24/7/2022).

Anggota komite ahli WHO sebelumnya sudah beberapa kali bertemu untuk membahas rekomendasi potensial status tersebut. “Meskipun saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, untuk saat ini wabah terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual,” kata Tedros.

“Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun,” tambahnya.

Gejala dan Penularannya

 Dia mengatakan, risiko cacar monyet menyebar melalui kontak dekat dan cenderung menyebabkan gejala khas. Misalnya flu dan lesi kulit berisi nanah. Sejauh ini gejalanya cukup sama secara global, namun di Eropa risikonya lebih tinggi.

Sejauh tahun ini, ada lebih dari 16 ribu kasus cacar monyet di lebih dari 75 negara, dan 5 kematian di Afrika.

Penyakit virus telah menyebar terutama pada pria yang berhubungan seks dengan pria dalam wabah baru-baru ini, di luar Afrika di mana penyakit itu endemik. Penetapan status darurat itu didukung oleh para ahli.

“Keputusan itu akan membantu menahan penyebaran penyakit virus,” kata Kepala Epidemi dan Epidemiologi di Wellcome Trust, Josie Golding.

“Kita tidak bisa terus menunggu penyakit meningkat sebelum kita melakukan intervensi,” ungkap Golding. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)

Related Articles

Back to top button