10 Orang Terkaya di Indonesia 2025 Versi Forbes: Siapa Saja Raja Bisnis Tanah Air?

KALTENG.CO-Awal Juni 2025 menjadi momen penting bagi para pengamat kekayaan global, pasalnya Forbes secara resmi merilis daftar orang terkaya di dunia.
Kabar membanggakan datang dari Indonesia, di mana 10 taipan Tanah Air berhasil masuk dalam daftar prestisius ini, menunjukkan geliat ekonomi dan potensi bisnis yang luar biasa di Nusantara.
Dominasi Raja Batu Bara dan Energi: Low Tuck Kwong Memimpin





Mengutip daftar Forbes real-time billionaires, Low Tuck Kwong tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia dan menduduki urutan ke-72 di dunia. Kekayaannya mencapai USD 27,4 miliar. Dikenal sebagai “raja batu bara,” Low Tuck Kwong adalah pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara terkemuka di Indonesia.
Selain itu, pria kelahiran Singapura ini juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy dan memiliki saham di The Farrer Park Company serta Samindo Resources.
Menyusul di posisi kedua orang terkaya di Indonesia adalah Prajogo Pangestu, yang menduduki posisi ke-79 di dunia dengan kekayaan mencapai USD 25,4 miliar. Putra seorang pedagang karet ini memulai bisnis kayunya pada akhir tahun 1970-an.
Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan kemudian berubah nama menjadi Barito Pacific. Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Kekuatan Bisnis Keluarga dan Diversifikasi Investasi
Posisi ketiga dan keempat orang terkaya di Indonesia diisi oleh duo bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono. Robert Budi Hartono tercatat sebagai orang terkaya ke-92 di dunia dengan kekayaan mencapai USD 22,6 miliar.
Sebagian besar kekayaan mereka berasal dari investasi di Bank Central Asia (BCA), di mana keluarga Hartono membeli saham BCA setelah keluarga Salims kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.
Namun, akar kekayaan keluarga ini berasal dari pembuat rokok kretek legendaris Djarum, yang kini dijalankan oleh putra Budi, Victor. Keluarga Hartono juga memiliki merek elektronik populer Polytron dan real estat utama di Jakarta.
Adiknya, Michael Hartono, menduduki posisi ke-97 dengan kekayaan yang dimiliki mencapai USD 21,7 miliar. Bersama Budi, Michael Bambang Hartono mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963. Selain bisnis Djarum, Michael Hartono juga tercatat memiliki saham besar di PT Bank Central Asia (BBCA).
Pebisnis Lain dengan Kekayaan Fantastis
Di posisi kelima, ada Sri Prakash Lohia yang berada di posisi ke-376 dunia dengan kekayaan mencapai USD 8,5 miliar. Ia merupakan pendiri dan ketua Indorama Corporation, sebuah perusahaan petrokimia dan tekstil global yang bermula dari produksi benang pintal dan kini meluas ke sektor serat poliester, petrokimia, dan pembangkit listrik.
Selanjutnya, Otto Toto Sugiri menempati posisi keenam dengan kekayaan sebesar USD 6,8 miliar. Ia dikenal sebagai pendiri dan direktur utama PT DCI Indonesia Tbk sejak tahun 2016, penyedia data center Tier IV terkemuka dan pertama di Asia Tenggara. DCI Platform memiliki 7 data center di 3 lokasi (Cibitung, Karawang, dan Jakarta) dengan total kapasitas daya potensial mendekati 1.000 megawatt (MW).
Di posisi ketujuh, ada Agoes Projosasmito dengan kekayaan USD 5,6 miliar, menempatkannya di posisi ke-665 di dunia. Kekayaannya berasal dari saham minoritas di Amman Mineral Internasional, salah satu perusahaan pertambangan tembaga dan emas terbesar di Indonesia yang go public pada tahun 2023.
Kekuatan Bisnis Multisektor dan Kemunculan Pengusaha Wanita
Keluarga Tahir menduduki posisi kedelapan dengan harta kekayaan sebesar USD 5,5 miliar, menempatkannya di posisi ke-672 di dunia. Keluarga ini berhasil mengembangkan gurita bisnis Grup Mayapada dari perbankan hingga rumah sakit.
Dua pengusaha wanita inspiratif juga berhasil masuk dalam daftar ini. Marina Budiman tercatat sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes pada posisi 775 dengan kekayaan mencapai USD 4,8 miliar. Ia merupakan salah seorang pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia, yang ia dirikan bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia pada tahun 2011.
Terakhir, di posisi kesepuluh, ada Dewi Kam dengan kekayaan mencapai USD 4,8 miliar, menduduki posisi ke-778 di dunia. Dewi Kam adalah pengusaha dan pemilik saham signifikan di perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk. Kekayaannya melonjak drastis pada tahun 2022 seiring dengan melesatnya harga saham Bayan Resources. Selain itu, kekayaannya juga berasal dari perusahaan lain seperti PT Sumber Gas Sakti Prima dan keterlibatannya dalam proyek pembangunan PLTU Jeneponto.
Daftar 10 orang terkaya di Indonesia ini mencerminkan keberagaman sektor bisnis yang menjadi sumber kekayaan, mulai dari pertambangan, energi, perbankan, rokok, petrokimia, hingga pusat data. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan menunjukkan potensi besar ekonomi Indonesia di kancah global. (*/tur)