BeritaFAMILYNASIONAL

22 Desember Hari Ibu, Yuk Sama-sama Berdoa untuk Bunda

KALTENG.CO-Penghargaan terhadap sosok ibu oleh Negara sangat besar. Setiap tanggal 22 Desember, pemerintah menetapkannya sebagai Hari Besar Nasional atau Hari Ibu.

Dalam rangka Hari Ibu 22 Desember ini, berbagai acara seremonial selalu dilaksanakan oleh jajaran pemerintahan hingga swasta. Sebagai wujud penghargaan terhadap sosok perempuan yang paling berjasa dalam hidup seorang anak, yuk sama-sama berdoa untuk bunda.

Dalam Islam, sosok seorang ibu begitu dimuliakan. Salah satu amalan yang dapat seorang anak lakukan yaitu dengan berdoa. Doa untuk ibu bisa dilakukan setiap hari.

Ibu dianggap sebagai salah satu pribadi terbaik yang pernah diciptakan oleh Allah SWT, dan dihargai atas perannya dalam mendidik dan merawat anak-anak.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiyallahu’anhu, Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang kepada siapa saja dia harus berbakti.

Rasulullah pun menyebut nama Ibu sebanyak tiga kali, sementara ayah hanya satu kali. “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu. (HR. Al Bukhari).

Ibu dan ayah memiliki kedudukan yang tinggi karena seorang anak bisa lahir ke dunia dan tumbuh dengan baik karena peran dari orang tua.

Allah SWT memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua seperti dalam Quran Surat An Nisa ayat 36, Allah SWT berfirman,

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Latin: wa’budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā

Artinya: Dan sembah lah Allah dan jangan lah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button