BeritaHukum Dan KriminalUtama

BBM Naik,Harga Bahan Bangunan Semakin Semakin Mahal

Harga Jual Batako Tergantung Dari Pelaku Usaha Sendiri

“Pengennya enggak mau kerja, tapi ini memang sudah pekerjaan kami, kalau kerja, untungnya juga enggak seberapa, tapi kalau tidak kerja, mau makan apa,” tambahnya. Kenaikan BBM yang berdampak
pada melonjaknya harga penjualan pasir, juga berpengaruh terhadap usaha pembuatan batako.

Seperti yang di sampaikan Syaleh, pelaku usaha pembuatan batako di Jalan Rajawali. Di katakannya, saat ini pasir di beli seharga Rp700 ribu-Rp750 ribu per truk. Sebelumnya hanya berkisar Rp600 ribu-Rp650 ribu. Walaupun harga beli pasir meningkat, tapi harga jual batako masih tetap, yakni seharga Rp2.600. Syaleh mengaku tidak berani menaikkan harga jual karena takut kehilangan konsumen.

Apalagi produksinya tidak menentu, karena para pekerja di gaji harian. “Iya, harga angkut pasir sekarang
sudah naik, tapi saya tidak berani menaikkan harga jual batako, karena saya berpikir kalau ada yang beli syukur, masalah untung atau tidak belakang saja, yang penting ada pembeli. Apalagi produksi kami tidak menentu, karena saya tidak berani mengikat karyawan dengan gaji bulanan, tergantung mereka saja. Kalau mau, kerja. Kalau enggak, tidak masalah,” katanya.

Ia menyebut bahwa harga jual batako tergantung dari pelaku usaha sendiri. Ada yang menjual dengan harga lebih murah, berkisar Rp2.400-Rp2.500. Tergantung seberapa banyak produksi batako dari setiap satu sak semen. Misalkan, satu sak semen bisa menghasilkan 100 batako, maka harga jual bisa lebih murah. Sebaliknya jika makin sedikit batako yang di hasilkan, harga jualnya makin mahal.

Syaleh berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap para pelaku usaha seperti diri nya. Berharap harga BBM untuk kendaraan Diesel di turunkan. Karena kenaikan harga BBM berdampak ke semua sektor, termasuk para pelaku usaha pembuatan batako. Keluhan yang sama di utarakan Muhlisin, pelaku usaha pembuatan tiang profil yang bahan utamanya adalah pasir. Ia mengaku selalu membeli pasir dari daerah Tangkiling dengan harga Rp700 ribu per truk.

Sebelumnya harga beli Rp600 ribu per truk. “Dulu biasa bayar 600 ribu, itu sudah dengan biaya angkutnya, tapi sekarang naik 100 ribu, itu berdampak pada keuntungan kami, karena kami sama sekali tidak menaikan harga jual (tiang profil),” sebut Muhlisin yang membuka usaha di Jalan Bukit Keminting itu.
(sja/*irj/ce/ala)

Laman sebelumnya 1 2 3

Related Articles

Back to top button