Belum Akrab dengan Istilah SKEM dan LTHE, Begini Cara Pelaku UMKM di Kota Palangka Raya Menghemat Biaya Listrik
Jurnalis: Maturidi *
Yuk, Hemat Listrik di Rumah! Perbedaan Harga Elektronik Hemat Energi dan Biasa Cuma Rp50 Ribu
Kebutuhan terhadap peralatan elektronik di masyarakat sudah tidak bisa lagi dianggap sebagai kebutuhan sekunder, apalagi tersier. Hampir semua rumah tangga saat ini, menempatkan peralatan elektronik seperti kulkas, penanak nasi dan kipas angin sebagai perabotan yang harus ada, sama halnya dengan sandang maupun papan. Sementara bagi pelaku UMKM, beberapa jenis peralatan elektronik justru menjadi bagian dari kebutuhan utama dalam berproduksi.
Tak heran apabila saat ini toko-toko elektronik di Kota Palangka Raya juga menjamur. Dari yang menjual peralatan elektronik di kompleks pertokoan dan mall, hingga yang mempunyai showroom sendiri. Sehingga untuk mendapatkannya pun, tidak harus membelinya di pasar besar.
Sejauh ini saat membeli peralatan elektronik, seseorang memang belum sepenuhnya ngeh atau menjadikan pertimbangan efisiensi atau hemat energi listrik sebagai pertimbangan utamanya.
“Pertimbangan paling utama hingga konsumen membeli itu, biasanya lebih mengacu kepada brand produk elektronik dan fitur-fitur pendukungnya, barulah kemudian mereka membandingkan harganya,”ungkap Ardie salah seorang sales di Agen dan Distributor UFO Elektronik Palangka Raya yang dibincangi, baru-baru ini.
Padahal, ujarnya, saat ini hampir seluruh produk elektronik rumah tangga yang dijual di UFO Elektronik sudah memiliki stiker logo hemat energi atau berlabel SKEM dan LTHE.
Ia menambahkan, saat menjelaskan spesifikasi produk elektronik kepada calon pembeli atau konsumen, biasa pihaknya juga menjelaskan tentang keunggulan dan efisiensi penggunaan energi listrik dari sebuah produk.
“Untuk produk-produk elektronik hemat energi, selain bisa dilihat dari stiker atau logo bintang yang tertempel, juga dapat diketahui dari apakah teknologinya sudah inverter atau belum,”ucap Ardie.
Senada itu, Adha Yusnata karyawan senior di Toko Borneo Elektronik menyebutkan, jarang sekali calon pembeli yang datang secara khusus untuk membeli produk elektronik yang hemat dalam hal penggunaan energi listrik.
“Lagi pula perbedaan harga antara produk elektronik yang berlabel hemat energi dengan tidak, sebenarnya tidak terlalu jauh, sekira Rp 50 ribuan saja,”ujar karyawan senior di toko elektronik yang berada di Jalan dr Murdjani ini.
Disebutkannya, saat ini hampir seluruh produk elektronik rumahan yang dijual di Borneo Elektronik, sudah memiliki logo atau stiker hemat energi. Hal ini lantaran pasokan barang dari pihak brand selalu saja menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini.
“Adanya kenaikan harga elektronik sekarang, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sebenarnya masih dianggap wajar oleh konsumen lantaran mengikuti inflasi harga-harga barang, jadi bukan lantaran produknya lebih efisien atau hemat energi,”ungkap Adha yang sudah lima tahun belakangan ini menjadi karyawan di toko Borneo Elektronik.