BeritaMETROPOLISNASIONALTechnoUtama

Belum Akrab dengan Istilah SKEM dan LTHE, Begini Cara Pelaku UMKM di Kota Palangka Raya Menghemat Biaya Listrik

Jurnalis: Maturidi *

Peta Jalan Label SKEM dan LTHE: Menuju Masa Depan Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Workshop terkait kebijakan SKEM dan LTHE yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/6/2024).FOTO: KALTENG.CO/TUR

Permasalahan lingkungan hidup yang mengglobal saat ini adalah isu perubahan iklim (climate change) dan upaya menekan emisi global menjadi pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diwujudkan pemerintah melalui sebuah regulasi.

Mengapa demikian? Berikut penjelasan dari Endra Dedy Tamtama, Koordinator Pengawasan Konservasi Energi Direktorat Konservasi Energi, Kementerian ESDM dan Ratri Angraeni Nurwini, Koordinator Direktorat Konservasi Energi Ditjen EBTKE dalam forum Workshop terkait kebijakan SKEM dan LTHE yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/6/2024).

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Dulu kita masih beranggapan bahwa tidak diurusi lah masalah emisi, toh lingkungan atau nature bisa mengkompensasi itu! Betul ketika campur tangan manusia belum banyak, namun ketika campur tangan manusia banyak, hutan hilang semua hilang, yah kita lihat sekarang? Artinya kondisi climate change yah mau gak mau, suka gak suka terjadi!

Nah, deretan ini sekarang bahasanya menjadi global ya, yang dulu hanya sebagian yang peduli, sekarang hampir semuanya peduli membahas emisi lingkungan dan sebagainya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Makanya, di sini pun kita bersyukur yang dari swabalance, kemudian AC, di tahun 2021 mulai terbit beberapa peralatan yang tadinya hanya 2, muncul ada kipas angin ricecooking, kemudian kulkas, lampu LED dan sebagainya.

Diharapkan nanti sampai 2030, itu targetnya mungkin ada 11 peralatan. Artinya apa? Ketika peralatan-peralatan ini nantinya diproduksi label yang tadinya orang awam lihat, nanti mereka akan lebih terbiasa.

https://kalteng.co https://kalteng.co

Mereka akan lihat di setiap produk ada gambar yang logonya tadi pulau Indonesia dan bintangnya. Artinya apa? Harapannya dengan semakin fameliarnya masyarakat, artinya oh ini toh peralatan hemat, nah tinggal mengedukasinya, bintang 1 sampe bintang 5.

Karena kalau sekarang ini pemamahannya, aku punya duitnya berapa ? Oh, ternyata beli yang lebih mahal, hanya kurang dari 1 tahun pun, saya sudah balik modal.

Nah, posisi inilah yang belum banyak nyampe ke masyarakat. Artinya, Itu  juga sangat penting, untuk bisa tercapai!

Kemudian, juga masalah lingkungan, dengan melakukan efisiensi, konsumsi energi yang dikomsumsi oleh peralatan berkurang, kalau berkurang artinya apa?

Di situ misalnya dia menggunakan bahan bakar atau listriknya berkurang, yah emisinya pasti berkurang. Jadi seperti itulah gambaran sedikit mengenai peta jalan Label dan SKEM tadi.

Artinya ke depannya kita upayakan semakin baik, tentunya tadi dengan adanya survei pasar dan sebagainya. Kita tentunya mempunyai tujuan peralatan terbanyak apa, dan konsumsinya berapa yang terbesar, itulah yang menjadi tujuan, itulah yang menjadi hal, karena biasanya kalau seperti itu artinya dengan hanya berapa persen pun maka hasilnya akan rendah.

Istilahnya, kita ngomong emisi, bagaimana bangsa Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen, namun naik lagi menjadi 31,8 persen di tahun 2022 kemarin.

Nah, sekarang sudah muncul lagi second emisi, itu dibilang lebih agresif lagi, karena yang sekarang dilakukan belum bisa mencegah kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat.

Makanya, untuk second emisi yang sedang disusun oleh pemerintah Indonesia untuk disampaikan nantinya. Nah, dengan adanya masalah-masalah isu lingkungan dan sebagainya tadi, serapan efisiensi ini menjadi lebih sangat penting. Nah, di sini untuk peralatan atau pemanfatan tadi melalui SKEM dan label LTHE.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button