BeritaNASIONALPENDIDIKAN

Dana Riset Rp 2 Miliar untuk Dosen PTK! Kemenag-LPDP Buka Pendaftaran MoRA The AIR Funds 2025, Ditutup 7 November

KALTENG.CO-Kabar baik datang untuk para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Melalui kolaborasi strategis dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemenag secara resmi meluncurkan program pendanaan riset ambisius bertajuk Ministry of Religious Affairs The Awakened Indonesia Research Funds Program atau yang disingkat MoRA The AIR Funds.

Program ini menjadi terobosan penting untuk memperkuat ekosistem riset, inovasi, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.


💰 Pendanaan Besar untuk Riset Unggulan

Program MoRA The AIR Funds dikelola langsung oleh Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag dan menawarkan dukungan finansial yang signifikan. Setiap judul riset berpotensi mendapatkan dana antara Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar! Dukungan dana yang besar ini dimaksudkan untuk memicu riset-riset berkualitas tinggi dan memiliki dampak luas, bahkan dapat dilakukan secara multi-years (1–3 tahun).

Kepala Puspenma Kemenag, Ruchman Basori, menegaskan bahwa program ini bertujuan mengubah mindset riset dari pendekatan individual menjadi kolaboratif, interdisipliner, dan berorientasi pada kemaslahatan publik.


🗓️ Jadwal Penting dan Proses Paperless

Seluruh tahapan pelaksanaan MoRA The AIR Funds dilakukan secara paperless demi efektivitas dan transparansi, yakni melalui platform eRISPRO – LPDP.

  • Pengumuman Pendaftaran: Telah dimulai sejak 13 Oktober 2025.
  • Pembukaan Submit Proposal: Dibuka mulai tanggal 23 Oktober hingga 7 November 2025.

Tahapan selanjutnya meliputi desk evaluasi, penetapan, hingga pelaporan, semuanya terintegrasi dalam sistem digital LPDP tersebut.


🎯 Empat Tema Prioritas Riset MoRA The AIR Funds

Program ini memfokuskan pendanaan pada empat tema prioritas utama yang diharapkan dapat menjawab tantangan kebangsaan, keagamaan, dan kemasyarakatan yang kompleks.

1. Sosial Humaniora (Mencakup 19 Sub Tema)

Tema ini berupaya memperkuat harmoni sosial dan membangun karakter bangsa. Sub temanya meliputi:

  • Pendidikan transformatif
  • Kontekstualisasi teks agama dan keagamaan
  • Demokrasi dan identitas bangsa
  • Budaya keberagamaan dan harmoni sosial
  • Hukum yang berkeadilan
  • Globalisasi dan perubahan sosial
  • Inovasi sosial
  • Media dan masyarakat digital
  • Kependudukan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.

2. Sains dan Teknologi (Mencakup 11 Sub Tema)

Fokus pada hilirisasi dan pengembangan teknologi yang aplikatif, meliputi:

  • Hilirisasi sains
  • Pengembangan teknologi, kedokteran, dan kesehatan
  • Pertanian dan ketahanan pangan
  • Kemaritiman
  • Transportasi
  • Keragaman hayati
  • Kebencanaan
  • Pertahanan dan keamanan
  • Jaringan, data, dan keamanan informasi
  • Saintifikasi jamu dan herbal, teknologi produksi pigmen alami, etnomedisin (daun, akar, umbi, batang, buah), pengembangan teknologi biosimilar, biosintesis, dan biorefinery untuk produksi bahan obat.

3. Ekonomi dan Lingkungan (Mencakup 13 Sub Tema)

Mengedepankan riset yang berpihak pada keberlanjutan dan isu-isu ekonomi kerakyatan, termasuk:

  • Ekonomi syariah
  • Kemiskinan ekstrem
  • Green economy, green metrics, green campus dan perubahan iklim global
  • Eksplorasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir
  • Regulasi dan budaya sadar bencana kebakaran lahan dan hutan
  • Recovery kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat pasca bencana.

4. Kebijakan Layanan Pendidikan dan Keagamaan

Tema ini menjadi wadah untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakan di lingkup Kemenag:

  • Evaluasi dan Pencanangan Kebijakan: Terkait layanan Madrasah, Pondok Pesantren, Pendidikan Agama di Sekolah, Pendidikan Tinggi Keagamaan, dan Pendidikan Keagamaan lainnya.
  • Layanan Pendidikan: Mencakup teknologi pendidikan dan pembelajaran, kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, serta pengembangan manajemen sekolah.
  • Layanan Keagamaan: Meliputi KUA, Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Jaminan Produk Halal, moderasi beragama dan kebijakan keagamaan di tingkat daerah, serta berbagai layanan keagamaan lainnya.

🤝 Kolaborasi Kunci Peningkatan SDM Unggul

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Sahiron, menyampaikan bahwa MoRA The Air Funds adalah jawaban atas kebutuhan mendesak untuk peningkatan SDM, riset, dan inovasi di Indonesia. “SDM menjadi kata kunci agar Indonesia tetap eksis dapat bersaing dengan bangsa-bangsa di dunia,” tegasnya. Riset dan inovasi yang didukung program ini akan menjadi arus utama dalam menjamin tumbuhnya SDM berkualitas dan berdaya saing.

Secara teknis, program ini dijalankan oleh Puspenma Kemenag bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, memastikan fokus pada pembiayaan pendidikan strategis. MoRA The Air Funds didasarkan pada pertimbangan atas tantangan dunia PTK dan Ma’had Aly yang semakin kompleks, tidak hanya soal perluasan akses, tetapi juga peningkatan mutu dan daya saing.

Program ini menjadi angin segar dan kesempatan emas bagi dosen PTK untuk berkontribusi nyata dalam menyelesaikan problem keumatan, keagamaan, dan kebangsaan melalui riset yang berkualitas dan berdampak. (*/tur)

Related Articles

Back to top button