KALTENG.CO-Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 beserta nota keuangannya.
Pidato kenegaraan ini disampaikan di hadapan wakil rakyat RI dalam rapat paripurna DPR RI di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Berikut pidato lengkapnya;
PIDATO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PENYAMPAIAN KETERANGAN PEMERINTAH ATAS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) TAHUN ANGGARAN 2023
BESERTA NOTA KEUANGANNYA
DI DEPAN RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 16 AGUSTUS 2022
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikumwarahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin,
Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Lembaga-Lembaga Negara,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Lembaga Pemerintahan.
Hadirin sekalian yang berbahagia, serta Saudara- saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air.
Alhamdulillah, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat. Pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01% di Triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44% di Triwulan II 2022.
Sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor. Neraca perdagangan telah mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut.
Sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat menopang tingginya kinerja ekspor nasional.
Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi industri yang kita jalankan sejak 2015. Tingginya kinerja ekspor juga didukung oleh sektor pertambangan seiring meningkatnya harga komoditas global.
Sektor transportasi dan akomodasi yang paling terdampak pandemi juga mulai mengalami pemulihan. Masing-masing tumbuh 21,3% dan 9,8% pada Triwulan II 2022. Pada Juli 2022, Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) meningkat menjadi 51,3%, mencerminkan arah pemulihan yang semakin kuat pada Semester II.
Laju inflasi Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Per Juli, tingkat inflasi Indonesia sebesar 4,9% (YoY). Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan. Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp502 triliun.