Dinkes Siapkan POPM Kaki Gajah Tahun Kedua
PULANG PISAU,Kalteng.co – Berdasarkan hasil Brugia Impact Survey tahun 2024, masih ditemukan kasus positif Filariasis (Kaki Gajah) di Kabupaten Pulang Pisau. Kondisi ini membuat daerah tersebut memerlukan tambahan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) selama dua tahun berturut-turut, dengan target minimal cakupan 65 persen penduduk.
Pada tahun 2024, kegiatan POPM tambahan tahap pertama telah berhasil dilaksanakan dengan capaian cakupan 98 persen. Tahun 2025 ini, Kabupaten Pulang Pisau kembali melanjutkan program tersebut pada tahap kedua sebagai upaya memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah.
Untuk mematangkan persiapan pelaksanaan, Senin (13/10) lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau menggelar kegiatan advokasi, sosialisasi, dan pembekalan teknis bagi petugas kesehatan. Kegiatan ini diikuti oleh kepala puskesmas dan pengelola program Filariasis dari 12 puskesmas se-Kabupaten Pulang Pisau. Narasumber kegiatan adalah Noorveliani Rokhaida, SKM, dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr. Pande Putu Gina, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah konsolidasi dan penguatan bagi seluruh puskesmas dalam melakukan advokasi serta sosialisasi kepada masyarakat. “Pertemuan ini menjadi sarana konsolidasi dan penguatan untuk puskesmas dalam melakukan advokasi dan sosialisasi ke masyarakat, sehingga target masyarakat yang minum obat pencegahan kaki gajah minimal 65 persen dari jumlah penduduk dapat tercapai,” ujar dr. Pande.
Ia juga menambahkan, keberhasilan pelaksanaan POPM tahap kedua ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat serta peran tenaga kesehatan di lapangan. Program POPM merupakan bagian dari upaya eliminasi Filariasis yang menjadi komitmen nasional, sejalan dengan target Kementerian Kesehatan untuk mencapai Indonesia bebas Kaki Gajah. (pra)
EDITOR:TOPAN




