BeritaKESEHATANMETROPOLIS

Hipertensi Bisa Terjadi pada  Anak Usia 6-16 Tahun, Berikut Cara Menghidarinya

KALTENG.CO-Hipertensi atau tekanan darah tinggi termasuk salah satu pemicu kematian yang paling banyak terjadi. Pola hidup dan makanan menjadi salah satu pemicu hipertensi.

Biasanya hipertensi ini paling banyak dialami oleh para orang tua atau dewasa. Belakangan ini hipertensi juga terjadi pada remaja dan anak-anak, bahkan di usia yang masih sangat belia dari usia 6-16 tahun ada yang mengalami hipertensi.

Zaman dulu, tekanan darah tinggi atau hipertensi umumnya dialami oleh para lansia atau di atas usia 50-60 tahun. Jangan salah, kini di era modern dengan segala kemudahan teknologi, hipertensi mulai mengancam usia muda, bahkan anak-anak. Mereka yang kegemukan, lebih berisiko dan berpotensi mengalaminya.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di European Society of Cardiology’s European Heart Journal, para ahli jantung merekomendasikan bahwa memperkenalkan gaya hidup yang lebih sehat harus dilakukan oleh keluarga secara keseluruhan. Misalnya bersepeda dengan keluarga atau berjalan kaki.

Makalah tersebut merinci tekanan darah tinggi atau hipertensi pada anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 16 tahun. Ahli mengatakan peningkatan jumlah anak-anak yang terkena hipertensi sangat memprihatinkan.

 “Orang tua adalah agen perubahan yang signifikan dalam mempromosikan perilaku kesehatan anak-anak. Sangat sering, tekanan darah tinggi dan atau obesitas hidup berdampingan dalam keluarga yang sama,” kata Penulis Profesor Giovanni de Simone, dari University of Naples Federico II di Italia, seperti dilansir dari diabetes.co.uk, Kamis (18/8/2022).

Obesitas Jadi Pemicu

Para ahli mengungkapkan postur tubuh yang terlalu gemuk menjadi penyebabnya. Orang tua diminta mengevaluasi kebiasaan makan dan olahraga dari waktu ke waktu.

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, pola makan yang buruk dan kelebihan berat badan menyebabkan lebih banyak anak memiliki tekanan darah tinggi.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa peningkatan obesitas pada masa kanak-kanak, sebagian, bertanggung jawab atas peningkatan tekanan darah tinggi di kalangan orang muda.

Pada anak dengan berat badan normal, sekitar 2 persen memiliki tekanan darah tinggi. Angka untuk anak yang kelebihan berat badan adalah 5 persen, dan 15 persen pada anak yang tergolong obesitas.

Para ahli mengatakan diagnosis dini tekanan darah tinggi sangat penting dan merekomendasikan program skrining di kalangan anak-anak dan remaja karena biasanya darah tinggi tidak menimbulkan gejala. Para ahli mengedukasi penekanan pada perubahan perilaku dan pendidikan bagi keluarga di mana anak-anak ditemukan memiliki tekanan darah tinggi.

Apa saja solusinya?

1.Batasi Gadget

Profesor de Simone juga merekomendasikan agar orang tua memantau waktu penggunaan gadget pada anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk tetap aktif.

2. Olahraga

Joging, bersepeda atau berenang adalah cara yang baik di mana anak-anak dan remaja dapat memenuhi target ideal untuk melakukan setidaknya satu jam olahraga sedang atau berat setiap hari.

3. Kurangi Minuman Manis

Mengurangi jumlah minuman manis, lemak jenuh dan garam yang dikonsumsi anak-anak adalah cara lain untuk mengobati tekanan darah tinggi.

4. Serat

Makan lebih banyak buah, sayuran, dan makanan berserat tinggi. Profesor de Simone mengatakan bahwa peningkatan hipertensi pada masa kanak-kanak menjadi perhatian besar karena dikaitkan dengan persistensi hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya selama masa dewasa dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius di kemudian hari. Maka ubahlah gaya hidup pada anak mulai sekarang. (jpc/tur)

Related Articles

Back to top button