BeritaDISKOMINFO KALTENGDiskominfosantikDISKOMINFOSANTIK KALTENGPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Kabiro Ekonomi Said Salim Pimpin Rapat Evaluasi TPID Terkait Inflasi Kalteng Juni 2024

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggelar Rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang inflasi di Kalteng pada bulan Juni 2024. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Bajakah LT.II Kantor Gubernur Kalteng dan dipimpin langsung oleh Kepala Biro Ekonomi Setda Prov. Kalteng, Said Salim, yang mewakili Sekretaris Daerah Prov. Kalteng.

Dalam sambutannya Said Salim menyampaikan, bahwa beberapa komoditas yang menjadi sampel BPS di berbagai kabupaten/kota seperti Sukamara, Kapuas, Sampit, dan Palangka Raya mengalami deflasi pada bulan Juni.

“Alhamdulillah, beberapa komoditas yang saat ini menjadi sampel BPS, di semua kabupaten/kota yang menjadi sampel seperti Sukamara, Kapuas, Sampit, Palangka Raya, semuanya mengalami deflasi di bulan Juni. Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tetapi masih kenaikan harga nol koma sekian,” ujar Said Salim.

Said Salim juga menuturkan, bahwa berdasarkan laporan dari beberapa kabupaten, telah dilakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi oleh seluruh pemerintah kabupaten melalui TPID daerah.

“Contohnya, Sukamara yang sudah menyiapkan SPBU khusus untuk nelayan sehingga kesulitan mendapatkan BBM bagi nelayan dapat teratasi. Dengan mudahnya akses nelayan mendapatkan BBM, aktivitas mereka dapat berjalan lancar. Hal yang sama dilakukan di Sampit, yang berkoordinasi dengan Angkasa Pura agar runway diperpanjang dan bisa didarati oleh pesawat yang lebih besar nantinya,” tandasnya.

Pejabat BPS Prov. Kalteng, Muhlis Ardiansyah, dalam paparannya menyampaikan bahwa pada Juni 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Kalteng sebesar 2,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,66. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,51 persen dengan IHK sebesar 105,98, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,42 persen dengan IHK sebesar 108,11.

Inflasi y-on-y ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,04 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,64 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,64 persen; kelompok transportasi sebesar 0,70 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,32 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,39 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,06 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,00 persen.

“Secara tahunan, Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil terbesar terhadap inflasi tahunan di Kalimantan Tengah, yaitu sebesar 1,55 persen,” tutur Muhlis Ardiansyah.

Lebih lanjut, Muhlis menyampaikan bahwa tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Provinsi Kalteng pada Juni 2024 sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Juni 2024 sebesar 1,05 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil terbesar terhadap deflasi bulanan Kalteng, yaitu sebesar 0,26 persen.

Sebagai informasi, komoditas dengan andil terbesar terhadap inflasi di Kalteng pada tahun 2024 adalah daging ayam ras pada bulan Januari, beras pada bulan Februari dan Maret, serta daging ayam ras kembali pada bulan April, Mei, dan Juni. Daging ayam ras merupakan komoditas yang paling sering menjadi penyumbang utama inflasi/deflasi di Kalteng selama tahun 2024. (pra)

EDITOR : TOPAN

Related Articles

Back to top button