Komitmen Kawasan Bersinar di Kampung Ponton Dipertanyakan
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Komitmen Kawasan Bersinar di Kampung Ponton eipertanyakan. Sebagaimana diketahui gagasan ini sebelumnya digaungkan oleh BNNP Kalteng dan Pemko Palangka Raya.
Bersinar ini sendiri memiliki arti Bersih Narkoba. Pencanangan dilakukan secara simbolis dengan cara memasangkan spanduk di depan gerbang Kompleks Ponton di Jalan Rindang Banua, pada Oktober 2021 silam.
Maraknya peredaran narkoba di kawasan pemukiman padat penduduk ini juga telah memakan korban jiwa. Seorang anggota Polda Kalteng Aipda Andre Wibisono meninggal dunia di lokasi itu, pada Jumat (2/12/2022).
Dari keterangan kepolisian, meninggalnya anggota Bid Dokkes Polda Kalteng ini dikarenakan cekcok mulut saat meminta jatah uang dan sabu-sabu kepada para pengedar narkoba di Kampung Ponton tersebut.
Menanggapi maraknya aktivitas penyalahgunaan narkotika di lokasi itu membuat tanda tanya besar mengenai komitmen dalam mengubah citra Kompleks Ponton menjadi ke hal yang positif.
Koordinator Wilayah Kalteng Mahasiswa Teknik Indonesia, Afan Safrian mengungkapkan, insiden yang memakan korban angota Polri di Kampung Narkoba Ponton ini menjadi pertanyaan.
“Apakah selama ini kinerja dan tindakan yang diambil dalam pemberantasan narkoba di Kampung Ponton masih belum ada perhatian khusus,” katanya melalui siaran tertulisnya, Rabu (6/12/2022).
Menurut Afan, nyatanya peredaran narkoba di sana masih sangat menjamur, terlebih lagi adanya oknum polisi yang meninggal dunia diduga akibat meminta uang dan narkoba jenis sabu-sabu di lokasi tersebut.
“Tentu ini jadi keprihatinan karena sangat disayangkan peristiwa ini harus terjadi di tubuh Polri yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba,” urainya.
Dijelaskannya, terlebih lagi komitmen dari BNNP Kalteng dan Pemko Palangaka Raya dalam penanganan narkoba di wilayah Kampung Ponton ini di nilai cuma sebatas pencitraan publik semata.
“Karna masih belum ada tindakan yang diambil untuk wilayah tersebut. Sebagai mahasiswa dan pemuda tentu kita khawatir dengan menjamur nya peredaran narkoba di Palangka Raya yang akan mengancan dan merusak citra kota ini sendiri yang terkenal dengan kota cantiknya,” imbunya.
Lanjutnya, jika pihak terkait masih tutup mata dan tidak ada tindakan atas kejadian yang terjadi di wilayah Kampung Ponton ini maka semua unsur dan elemen masyarakat, termasuk kaum intelektual kampus harus membuka mata atas apa yang terjadi saat ini di Palangka Raya.
“Karena berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari lapangan, bahwa salah satu anggota polisi tewas di lokasi peredaran narkoba ini menandakan peredaran narkoba masih terang terangan dan menjamur di sana,” tandasnya. (oiq)




