SEPERTINYA, tidak ada yang tidak berduka atas kepergian Diego Maradona dari dunia fana. Ratusan pesohor dari seluruh dunia memberikan tribute kepadanya. Dari musisi seperti Brian May dan Liam Gallagher hingga Paus Francis tidak ketinggalan.
Paus Francis yang mengenang perjumpaan dengan Maradona pada 2014 dan 2015 memberi julukan legenda Argentina itu sebagai penyair sepak bola. Julukan ”Kapten Malaikat” turut disematkan kepada Maradona dari kota yang penuh kenangan baginya, Naples.
Maradona sedang memasuki puncak karirnya saat meninggalkan FC Barcelona untuk bergabung dengan klub kebanggaan Naples, SSC Napoli. Bersama Maradona, Napoli sukes mendobrak hegemoni para raksasa Serie A seperti Juventus, Inter Milan, AC Milan, hingga AS Roma.
Maradona tak hanya membantu Partenopei memenangi lima gelar (scudetto Serie A 1986?1987 dan 1989?1990, Coppa Italia 1986?1987, Piala UEFA 1988?1989, serta Supercoppa Italiana 1990). Dia juga memberikan kegembiraan bagi penduduk Naples yang terkungkung dalam ketakutan karena keberadaan organisasi mafia bernama Camorra.
”Dia (Maradona) adalah pahlawan kami di akhir pekan,” kata Fernando Carfora, 46, warga Naples yang dinding apartemennya berhias mural Maradona, kepada AFP.
”Saya masih ingat saat Napoli menjamu Juve pada 1986. Ketika Maradona mencetak gol, 80 ribu penonton, termasuk fans Juve, berjingkrak,” sahut aktor teater Naples Ciro Cocozza, 51.
Kepergian Maradona turut menghentikan rivalitas abadi bertajuk Superclasico antara Boca Juniors, eks klub Maradona, dengan River Plate. Dari River, ada unggahan video berdurasi 20 detik ketika semua lampu di kandang mereka, El Monumental, menyala.
Boca yang jadi klub terakhir Maradona semasa bermain (1995?1997) memberikan tribute hampir sama dengan River. Bedanya, nyaris seluruh lampu di La Bombonera malah dimatikan. Hanya menyisakan satu lampu tepat di bagian tengah atas stadion. Lampu itu berasal dari ruangan yang selalu digunakan Maradona ketika menyaksikan Boca berlaga. Tribute itu dikemas dalam video berdurasi 36 detik. (io/c17/dns)