Berita

Meriahkan Hari Bhayangkara ke-77, Polresta Gelar Vaksinasi

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Meriahkan Hari Bhayangkara ke-77, Polresta menggelar vaksinasi. Kegiatan ini diselenggarakan melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Siddokkes) Polresta Palangka Raya, Rabu (14/6/2023).

Kegiatan berlangsung di Gerai Vaksinasi Presisi yang berada di Klinik Sidokkes Mako Polresta, tepatnya di bilangan Jalan Tjilik Riwut Km. 3,5 Palangka Raya.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa melalui Paurmin Siddokkes Aipda Hafizh Azharuddin menjelaskan, dalam pelaksanaan vaksinasi kali ini pihaknya menggunakan Vaksin jenis Sinopharm.

“Pada kegiatan kali ini vaksin yang kita berikan kepada masyarakat sebanyak 3 vial 2 dosis yang terdiri dari, vaksin dosis ketiga (booster) sebanyak 2 orang dan vaksin dosis keempat (booster 2) sebanyak 4 orang,” katanya.

Hafizh menambahkan, kegiatan vaksinasi kali ini digelar dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara yang Ke-77 Tahun 2023. Hal ini juga sekaligus menjadikan wadah bagi masyarakat yang belum melakukan suntik vaksinasi itu sendiri

“Bagi masyarakat yang ingin mengetahui innformasi terkait syarat dan pendaftaran vaksinasi akan kita sampaikan melalui akun media sosial resmi Polresta Palangka Raya atau Sidokkes,” pungkasnya. (oiq)

Jenazah Lodoy Tamus saat akan dimasukan ke tempat peristirahatan terakhirnya, Rabu (14/6/2023). FOTO: OIQ

Kematian Lodoy Tamus Diduga Ada Unsur Penculikan Hingga Perampokan

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kematian Lodoy Tamus diduga ada unsur penculikan hingga perampokan berujung maut. Hal itu diungkapkan pihak keluarga lantaran melihat kondisi jasad korban dalam keadaan tidak wajar.

Ketika itu ditemukan pertama kali oleh warga di Desa Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Senin (12/6/2023). Jasad pria berusia 74 tahun posisi tertelungkup di atas permukaan air dengan kondisi tangan hingga kakinya terikat.

Muncul dugaan penculikan hingga perampokan berujung maut itu dari kematian Pensiunan PNS ini ditambah adanya dugaan korban menarik sejumlah uang yang nominalnya belum diketahui  pasti. Selain itu, perhiasan emas yang digunakan di tubuh korban juga telah lenyap.

Anak pertama korban, Yulianson mengungkapkan, pihaknya menduga ada sesuatu misteri yang belum terungkap dari kematian orang tuanya itu. Pihak keluarga masih merasa ada yang mengganjal dengan kematiannya yang tidak wajar itu.

“Kami menduga ada tindakan kejahatan seperti penculikan, perampokan dan pembunuhan yang dilakukan secara berencana,” katanya kepada awak media, Rabu (14/6/2023) siang.

Menurutnya, sampai  saat ini pihaknya belum mencurigai siapa-siapa mengenai tewasnya korban. Pihaknya juga menyerahkan semua ini kepada pihak berwajib untuk menanganinya dan mengusutnya secara tuntas.

“Oleh sebab itu, kami meminta Kepolisian agar dapat segera mengusut tuntas misteri kematian orang tua kami,” pungkasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button