Periksa Kadar Kolesterol secara Rutin, Hindari Risiko Serangan Jantung
DOKTER spesialis gizi klinik konsultan obesitas dan metabolisme, Samuel Oetoro menyarankan Anda memeriksakan kadar kolesterol secara berkala untuk mengenyahkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk jantung koroner dan stroke.
’’Pemeriksaan berkala ini penting karena peningkatan kolesterol erat hubungannya dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung koroner dan stroke,’’ ujar Jumat (27/11), seperti dilansir dari Antara.
Samuel mengatakan, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid penting dilakukan berkala untuk mendeteksi peningkatan kadar kolesterol yang bisa saja tidak disertai gejala.Selain itu, untuk mencegah kolesterol jahat naik, Anda sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik dan pola makan.
’’Angka kejadian kolesterol rendah lebih jarang ditemui dibandingkan dengan angka kejadian kolesterol tinggi. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi rentan mengalami penyumbatan berbagai pembuluh arteri dan peningkatan risiko pembentukan batu empedu,’’ kata Samuel.
Dari sisi pola makan, laman Mayo Clinic menyatakan, beberapa perubahan dalam diet Anda dapat mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung Anda antara lain mengurangi lemak jenuh dan hilangkan lemak trans dalam menu makanan Anda.
Lemak jenuh ditemukan terutama dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh yang bisa meningkatkan kolesterol total Anda. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dapat mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Sebaliknya, makanlah hidangan mengandung asam lemak omega-3 untuk kesehatan jantung lainnya, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3 termasuk salmon, makarel, biji kenari, dan biji rami. Tingkatkan asupan serat larut untuk mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah Anda. Serat larut ditemukan dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, apel dan pir.
Dari sisi aktivitas fisik, pakar kesehatan merekomendasikan latihan setidaknya 30 menit lima kali seminggu atau aktivitas aerobik selama 20 menit tiga kali seminggu. Selain itu, jika Anda perokok segeralah berhenti untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda.
Data Riset Kesehatan Dasar 2018 mengungkapkan, sekitar 35 persen penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini juga diperburuk dengan prevalensi kolesterol HDL yang rendah, menurut BMC Public Healthy tahun 2019.
Imperial College London menyatakan Asia termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan penderita kolesterol terburuk. Penelitian ini menggunakan analisis data dari 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018. Kelebihan kolesterol ini diketahui berperan dalam 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia. (antara)