BeritaHukum Dan KriminalPeristiwaUtama

Pohon Sakral Dipeluk Bule Telanjang, Warga Sebut Punya Kekuatan Magis

KALTENG.CO-Pohon berusia 700 tahun di Bali yang viral setelah dipeluk bule telanjang, dianggap warga setempat sakral dan punya kekuatan magis.

Aksi bule yang berpose telanjang di pohon Kayu Putih Desa Adat Bayan, Desa Tua, Marga, Tabanan viral di media sosial. Foto tersebut viral setelah diunggah oleh publik figure Ni Luh Djelantik di akun media sosial Instagramnya.

https://kalteng.co

Lokasi pengambilan foto tersebut merupakan kawasan yang disakralkan oleh masyarakat setempat. Hal ini lantaran Pohon Kayu Putih merupakan tempat meditasi yang banyak digemari oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Bahkan lokasinya pun tepat berada di belakang Pura Babakan.

Menurut wisatawan mancanegara yang datang, pohon raksasa ini tak hanya unik karena bentuknya bak pohon-pohon dalam cerita dongeng, tetapi juga memiliki energi mistis. Sehingga tak sedikit wisatawan mancenegara yang melakukan meditasi di tempat ini.

“Wisatawan yang berkunjung itu yang langsung merasakan energinya, sehingga mereka minta untuk melakukan meditasi di sini,” ungkap prajuru Pura Babakan (Pura yang ada di sebelah Pohon Kayu Putih, Red) I Made Kurnawijaya, 45.

Selain menjadi tempat meditasi, banyak pula warga yang datang untuk nunas tamba di pohon ini. Biasanya warga akan mengambil babakan atau serpihan batang pohon raksasa tersebut.

Menurut warga, berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan serpihan batang pohon tersebut. Namun semuanya kembali kepada keyakinan masing-masing. Daun dari pohon raksasa ini juga sering kali dicari oleh warga untuk sarana mebayuh.

“Tidak hanya warga Banjar Bayan yang mempercayai hal tersebut, malahan banyak warga dari luar Banjar Bayan yang juga datang untuk nunas tamba,” ungkapnya.

Keunikan Pohon Kayu Putih ini juga dibarengi dengan sisi mistis yang tersebar di masyarakat. Warga sekitar terkadang mendengar alunan suara gamelan gender yang bersumber dari pohon raksasa tersebut.

Mereka pun mengaitkannya dengan keberadaan perangkat musik dan juga alat-alat perang pada zaman kerajaan masa lampau yang ditimbun di bawah pohon tersebut, sehingga menambah kesan mistisnya.

Belum ada yang mengetahui secara pasti nama dari pohon raksasa tersebut. Ada yang menyebutnya sebagai pohon Kayu Putih, karena memang batang pohonnya berwarna putih.

Ada juga menyebut dari jenis pohon beringin lantaran dikaitkan dari nama banjar dari lokasi pohon tersebut yaitu di Banjar Bayan. Bayan yang dalam bahasa latin disebut ‘Ficus’ sejenis dengan pohon beringin. Di kawasan ini juga terdapat Pura Babakan yang dibangun pada jaman Raja Perean.

Nama Babakan sendiri dikaitkan dengan kulit kayu yang disayat dan dijadikan obat. Pohon raksasa tersebut pun sudah ada sebelum Pura Babakan tersebut dibangun. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)

Related Articles

Back to top button