PALANGKA RAYA, Kalteng.co-Suasana politik di Bumi Tambun Bungai menjelang pendaftaran pasangan calon gubernur Kalteng tahun 2024 pada 27 Agustus di KPU, mulai memunculkan diskusi hangat bernuansa SARA dan politik identitas di masyarakat maupun platform media sosial.
Terutama setelah adanya prediksi bahwa Paslon yang akan maju dalam kontestasi Pilgub Kalteng bisa empat Paslon, yakni Abdul Razak-Sri Suwanto, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, Nadalsyah-Sigit K.Yunianto serta Willy M.Yoseph-Habib Ismail.
Beberapa diskusi di media sosial yang terpantau memunculkan isu SARA dan Politik Identitas. Salah satunya diskusi beberapa anggota di dalam WhatsApp Group (WAG) Relawan Kerukunan Umat Islam (KUI) Kalteng.
Salah seorang Admin berinisial YRD mengakampanyekan agar tidak memilih Paslon yang tidak seiman. Berdasarkan kutipan postingan admin Grup Relawan KUI Kalteng tersebut disebutkannya “Kalau ini bujur, Willy maju mudah-mudahan Nadalsyah, Razak dan Agustiar komitmen, siapa yang tertinggi hasil surveynya waktu pertemuan di P.Bun bahwa mereka satu aja yang maju untuk menghadapi calon Kafirun.”
Sehubungan dengan kampanye bernuansa SARA dan Politik Identitas dari salah seorang tokoh KUI Kalteng ini, jurnalis Kalteng.co berupaya mengkonfirmasi langsungnya ke Ketua KUI Kalteng Rusyansyah belum mendapatkan respons maupun jawaban.
Sedangkan, admin WAG Relawan KUI Kalteng berinisial YRD saat dikonfirmasi ke nomornya di 08215611**** menyebutkan, dirinya tidak menyebarkan SARA, karena berbicara di ruang lingkup khusus Kerukunan Umat Islam. Yang kusampaikan perintah Alquran dan Allah.
Sebelumnya yang bersangkutan juga mengaku telah melapor dengan Ketua KUI Pak Karma dan Sekjen KUI Pak DR Sujarwan. (*/tur)
