BeritaHIBURANNASIONALUtama

Sukatani Band Dapat Dukungan Luas, Komunitas Anak Muda Purbalingga Tunjukkan Perlawanan!

KALTENG.CO-Kasus dugaan intimidasi yang dialami Muhammad Syifa AlLutfi dan Novi Citra Indiyati, personel band Sukatani, memicu gelombang dukungan dari berbagai kalangan komunitas anak muda di Purbalingga, Jawa Tengah. Dukungan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah aksi corat-coret di sejumlah fasilitas umum.

Aksi Corat-Coret di Fasilitas Umum

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Seperti dilansir, aksi corat-coret tersebut terlihat di tiga pos polisi, tembok Mapolres, dan DPRD Purbalingga. Pada Jumat (21/2/2025), sejumlah fasilitas umum tersebut dihiasi dengan tulisan menggunakan cat semprot, seperti “Kami bersama Sukatani #merah”, lambang anarki, dan tulisan “merah #Sukatani”.

Coretan tersebut terlihat pada Jumat pagi hari, namun pada siang harinya sudah dihapus dengan cat tembok. Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar enggan memberikan komentar terkait aksi tersebut.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Dukungan dari Kaliburg FC

Dukungan juga datang dari Kaliburg FC, klub sepak bola kolektif yang ikut didirikan oleh Syifa, gitaris Sukatani. Syifa juga aktif bermain dan mengisi acara musik yang diadakan oleh klub tersebut.

Wawix, salah satu pendiri Kaliburg FC, menyatakan dukungan penuh terhadap Sukatani. “Kalau dari saya pribadi, untuk Cipoy (sapaan akrab Syifa), kami akan mendampingi kamu. Kamu tidak sendirian. Tidak perlu merasa takut, ayo membangun mental lagi,” ujarnya.

Wawix menjelaskan bahwa para pendiri dan anggota Kaliburg FC yang berbasis street football sebagian besar merupakan suporter tim lokal Purbalingga, Persebangga. Pengalaman menjadi suporter itulah yang memicu keresahan terhadap ketidakterbukaan manajemen dan berbagai hal lainnya.

Awalnya, Kaliburg FC dibentuk sebagai tim sepak bola kolektif, bukan punk football seperti yang banyak diasumsikan. Mereka kemudian mulai bermain dan bertanding dengan tim-tim sepak bola kolektif lainnya di luar kota.

Wawix mengapresiasi dukungan besar yang diberikan berbagai pihak kepada Sukatani. “Jujur saya terharu. Tidak menyangka dukungan berbagai pihak bakal sebesar itu,” ujarnya. (*/tur)

Related Articles

Back to top button