KALTENG.CO-TikToker Elsa Novia Sena, seorang konten kreator asal Tangerang, активно mengedukasi masyarakat tentang budaya Tionghoa, termasuk tradisi Imlek. Melalui konten-kontennya yang menarik, Elsa mengajak аудиенс untuk menyelami sejarah, tradisi, dan kepercayaan peranakan Tionghoa-Indonesia. Tak hanya itu, ia juga mengajak untuk memahami makna dan filosofi dari tradisi-tradisi tersebut.
“Saya senang tidak hanya dapat memperkenalkan budaya dan tradisi Tionghoa, tapi juga menunjukkan bahwa suku Tionghoa bukan pendatang baru karena kami pun ikut berkontribusi dalam sejarah, termasuk dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” kata Elsa.
Tradisi Imlek yang Perlu Diketahui
Berikut adalah beberapa tradisi Imlek yang biasa dilakukan oleh komunitas Tionghoa menurut Elsa Novia:
- Tahun Baru Imlek: Hidangan hingga Aktivitas Wajib untuk Undang Keberuntungan
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti berkumpul bersama keluarga, membersihkan rumah, serta menyantap hidangan-hidangan khusus yang dipercaya membawa keberuntungan.
- Cap Go Meh: Arak-arakan Keliling Kota untuk Usir Kesialan
Cap Go Meh merupakan perayaan yang dilakukan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek. Pada perayaan ini, masyarakat Tionghoa biasanya melakukan arak-arakan keliling kota untuk mengusir kesialan dan membawa keberuntungan.
- Tradisi Ceng Beng: Bakar Emas hingga Mobil Saat Ziarah
Ceng Beng merupakan tradisi ziarah kubur yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Pada saat Ceng Beng, masyarakat Tionghoa biasanya membersihkan makam leluhur mereka, serta membakar kertas emas dan barang-barang lainnya sebagai persembahan.
Kontribusi Konten Kreator dalam Edukasi Budaya
Elsa Novia Sena merupakan salah satu contoh konten kreator yang активно berkontribusi dalam memberikan edukasi tentang budaya Tionghoa. Melalui konten-kontennya, Elsa tidak hanya memperkenalkan tradisi-tradisi Imlek, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan filosofi dari tradisi-tradisi tersebut. Hal ini tentunya sangat penting untuk melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia. (*/tur)