Uya Kuya. (Instagram: king_uyakuya)KALTENG.CO-Belakangan ini, maraknya dokter kecantikan yang aktif melakukan review produk kecantikan menjadi sorotan publik. Di satu sisi, tindakan mereka dinilai positif karena memberikan edukasi kepada konsumen tentang kandungan produk yang beredar di pasaran.
Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan mengenai adanya konflik kepentingan ketika dokter yang sama juga menjual produk kecantikan.
Dalam sebuah pernyataan, Uya Kuya menyuarakan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Ia menilai bahwa tindakan beberapa dokter yang menjelek-jelekkan produk kompetitor sambil mempromosikan produknya sendiri merupakan persaingan yang tidak sehat. “Nggak etis dong, wah ini produk jelek dan segala macam. Tapi dia juga ada bisnis di bidang itu,” ungkap Uya Kuya.
Uya Kuya juga menyoroti pertikaian antar dokter kecantikan dan pengusaha kecantikan yang saling menjatuhkan. Menurutnya, hal ini sangat meresahkan dan berpotensi merugikan konsumen.
Tuntutan untuk BPOM
Menanggapi situasi ini, Uya Kuya meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk turun tangan. Ia meminta BPOM untuk memanggil para pengusaha skincare dan dokter-dokter yang sering melakukan review produk untuk dimintai keterangan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua pihak bertindak secara netral dan transparan.
Uya Kuya juga mempertanyakan kinerja BPOM dalam mengawasi produk kecantikan yang beredar di pasaran. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin produk yang mengandung bahan berbahaya bisa lolos dari pengawasan BPOM.
“Jika mau bertindak sebagai peneliti, tidak usah berjualan produk kecantikan. Sebaliknya apabila ingin berjualan, tidak perlu melakukan review atas produk kecantikan karena ujungnya akan ada konflik kepentingan,” tegas Uya Kuya.