PALANGKA RAYA, kalteng.co – Selama Juli 2021, komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah batu bara dan lignit (pada kelompok bahan bakar mineral), refined palm oil dan fraksinya (pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati), emas (pada kelompok perhiasan/permata), serta bijih zirconium, bijih ilmenit, terak, abu, dan residu dengan kandungan utama seng selain hard zinc spelter, bijih seng, dan bijih timbal (pada kelompok bijih, terak, dan abu logam).
“Dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan nilai ekspor untuk kelompok perhiasan/permata; bijih, terak dan abu logam; dan karet dan barang dari karet. Ekspor perhiasan/permata mengalami peningkatan terbesar senilai US$23,08 juta (200,52 persen),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Dibanding kondisi Juli 2020, lanjut dia, nilai ekspor semua golongan barang pada Juli 2021 mengalami kenaikan, kecuali perhiasan/permata; karet dan barang dari karet; ampas/sisa industri makanan; serta beberapa komoditas yang tergolong dalam golongan barang lainnya.
“Untuk komoditas bahan bakar mineral mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar senilai US$42,27 juta (56,62 persen), sementara perhiasan/permata mengalami penurunan nilai terbesar senilai US$13,37 juta (27,88 persen),” ucapnya.
Berita Terkait….Ekspor Emas dan Hasil Tambang Kalteng Menurun
Eko menjelaskan, secara kumulatif, Januari–Juli 2021, ekspor Kalteng masih didominasi komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai US$974,70 juta dari total ekspor.
Ia menambahkan, komoditas lemak dan minyak hewani/nabati; perhiasan/permata; bijih, terak, dan abu logam serta karet dan barang dari karet berkontribusi sebesar 33,82 persen. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor seluruh komoditas mengalami kenaikan, kecuali komoditas bijih, terak, dan abu logam yang menurun senilai US$37,68 juta (35,63 persen).
“Kenaikan terbesar terjadi pada komoditas bahan bakar mineral yang meningkat senilai US$309,55 juta, sebesar 46,54 persen,” tandasnya. (aza)