Ekonomi Bisnis

Kanwil DJPb Sampaikan Kinerja APBN di Kalteng

PALANGKA RAYA, kalteng.co – Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kalteng Hari Utomo menyampaikan, kinerja APBN di Kalteng per 30 Juni 2021. Diungkapkannya bahwa perkembangan pendapatan negara di Kalteng sebesar Rp2.745,2 miliar.


Pendapatan itu terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.584.6 miliar, penerimaan pajak penghasilan (PPh) Rp1.174,4 miliar, penerimaan PPN dan PPnBM Rp1.049,9 miliar, penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp90,1 miliar dan penerimaan pajak lainnya Rp35,4 miliar.

“Sedangkan penerimaan bea dan cukai Rp234,8 miliar dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp160,5 miliar,” katanya melalui pres rilis, Kamis (22/7).

https://kalteng.co

Diungkapkannya, untuk belanja APBN di Kalteng, berdasarkan pagu Rp26.732.75 miliar terealisasi Rp11.756,57Miliar atau 43,98 persen. Total pagu APBN tersebut terdiri dari belanja Pemerintah Pusat Rp10.551,48 miliar dan transfer ke daerah dan dana desa Rp16.181,2 miliar.


DIjelaskannya, realisasi belanja Pemerintah Pusat di Kalteng Rp3.485,42 miliar atau 33,03 persen dari pagu belanja Pemerintah Pusat. Angka ini dibawah target penyerapan sebesar 40 persen. Dengan rincian realisasi yakni belanja pegawai terealisasi Rp1.184,2 miliar, belanja barang Rp1.137,7 miliar belanja modal Rp1.156,35 miliar dan belanja bantuan sosial Rp7,1 miliar.

“Sedangkan realisasi transfer ke daerah dan DD Rp8.271,1 miliar,” ucapnya.

Rincian penyalurannya yakni DBH Rp1.132,9 miliar, DAU Rp5.165, 1 miliar, DAK fisik Rp221,6 miliar, DAK non fisik Rp1.122,7 miliar, dana insentif daerah Rp119,9 miliar dan DD Rp508,6 miliar. Selain itu juga ada dana program penanganan Covid1-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN).

“Alokasi dana PC-PEN awalnya Rp699,4 triliun menjadi Rp744,75 triliun, dari alokasi ini yang tersalur ke Kalteng per 16 Juli 2021 Rp978,51 miliar,” ucapnya.

Penyaluran itu meliputi perlindungan sosial Rp480,93 miliar, kesehatan Rp130,56 miliar, UMKM dan korporasi Rp73,26 miliar dan program prioritas Rp293.76 miliar.

Sementara itu, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Kalteng sudah tersalur Rp1,31 triliun. Selain KUR, dalam rangka fasilitasi kredit bagi usaha ultra mikro yang belum dapat mengakses perbankan, pemerintah telah melaksanakan program pembiayaan ultra mikro (UMi) dan di Kalteng terealisasi Rp1,736 miliar.

“Selain program KUR dan UMi, pemerintah telah melakukan penempatan dana di bank mitra salah satunya PT BPD Kalteng,” tegas dia.

Ditambahkannya, memang untuk penerimaan maupun belanja negara belum optimal. “Di kuartal kesatu ini harapannya akan bagus pada kuartal kedua,” pungkasnya. (abw/2)

Related Articles

Back to top button