Ekonomi Bisnis

Saat Milenial Menyikapi Keuangan dengan Menyisihkan

GENERASI milenial sering disebut dengan generasi digital. Dikarenakan, perkembangan serta penggunaan teknologi didominasi oleh milenial. Selain menjadi generasi digital, generasi milenial juga dikandidatkan menjadi generasi sandwich yang baru. Generasi sandwich menurut (Miller Dorothy, 1981) menjelaskan keadaan seseorang yang harus menanggung orang tua dan keturunannya. Hal ini didukung oleh budaya Indonesia, dimana anak diharapkan berbakti kepada orangtuanya hingga mereka lansia. Kondisi tersebut menimbulkan keadaan keuangan para milenial mengalami kemunduran.

Terbentuknya generasi sandwich juga disebabkan para milenial yang produktif dan memiliki penghasilan yang cukup mencenangkan, akan tetapi tidak dapat mengalokasikan pendapatannya dengan benar. Hasil riset yang dilakukan oleh IDN Research Institute yang bertajuk “Indonesia Milenial Report 2019” menyatakan bahwa para milenial menyisahkan 10,7% dari pendapatan untuk ditabung, sedangkan 51,1% dari pendapatan habis untuk life style. Hal ini disebabkan untuk memenuhi life style para milenial seperti liburan yang fancy, nongkrong, ngopi, online shopping dan berbagai hal untuk memperlihatkan eksistensinya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan memasuki “The Golden Age Area” yang berarti Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal. Populasi produktif lebih banyak dibandingkan populasi yang tidak produktif. Populasi yang produktif Tahun 2030 merupakan para milenial yang berusia 20-30 tahun, sehingga generasi inilah yang menentukan nasib bangsa ini.

Hal yang dapat dilakukan para milenial mulai dengan menyisihkan beberapa persen dari pendapatan, bukan dengan menyisahkan penghasilan dahulu kemudian dikelola. Menyisihkan berarti memisahkan pendapatan untuk kebutuhan yang memiliki prioritas lebih tinggi kemudian menikmati sisanya sedangkan, menyisakan mengkonsumsi pendapatan terlebih dahulu kemudian jika ada sisanya baru ditabung. Kedua hal tersebut memang terlihat mirip akan tetapi memiliki perbedaan yang sangat jauh. Untuk itu, sobat milenial mulai menerapkan tindakan menyisihkan dalam keuangan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ada lima hal yang perlu diketahui milenial menurut Ligwina Hananto dalam QM Financial, yakni:

(1) mulai meniti karier sehingga dapat memikirkan dan memilih menjadi karyawan di perusahaan atau memiliki bisnis sendiri. Untuk itu, terus mengasah kemampuan dengan maksimal dan memilih mentor yang dapat dijadikan sebagai panutan agar dapat menduduki titik yang sama dalam waktu 5 sampai 10 tahun.

(2) Mulai menabung dengan cara menyisihkan 10% dari pendapatan.

(3) Mulai mengumpulkan down payment (DP) untuk rumah pertama. Sebab, kebanyakan orang memiliki DP rumah dengan menggunakan kredit kepemilikan rumah di bank. Padahal dengan DP rumah yang sudah disisihkan merupakan hal yang akan meringankan kita.

(4) Melakukan investasi pada reksadana dengan risiko yang tinggi dan memiliki return yang tinggi dengan menyisihkan dari pendapatan secara teratur tanpa putus untuk 30 tahun ke depan. Penyisihan ini sebagai persiapan dana pensiun milenial, sehingga pada Tahun 2030 tidak perlu binggung dalam mempersiapkan dana pensiun.

(5) Membuat rekening khusus untuk Life Style dengan cara menyetornya setiap bulan. Dengan begitu, gaya hidup yang diinginkan dapat terpenuhi dan dana penting seperti dana pensiun dan DP rumah pertama tidak terganggu. Hal penting yang menjadi catatan milenial adalah tidak memiliki utang lebih dari 30% dari pendapatannya. Jika milenial ingin memiliki keuangan yang sehat, hendaknya menghindari pinjaman yang bersifat konsumtif yang dapat menambah beban yang lebih besar dalam pengelolaan keuangan.

Sebagai generasi milenial yang dekat dengan teknologi sebaiknya melek dengan literasi keuangan sejak dini. Dikarenakan dengan teknologi yang kita miliki saat ini dapat membantu milenial untuk belajar mengelola keuangan dan mengambil kesempatan yang lebih baik untuk menikmati hidup. Dan hal yang paling utama untuk milenial harus menyiapkan dana darurat untuk hal yang tidak terduga agar tidak menganggung rencana keuangan yang telah dipersiapkan. (kom/uu/b5/aza)

Related Articles

Back to top button