Buntok

Sepakati Struktur APBD 2022 Tidak Ada Beban

BUNTOK, Kalteng.co – Ketua DPRD Barsel Ir. HM Farid Yusran MM mengatakan, dari hasil rapat struktur APBD untuk tahun 2022 bersama tim anggaran eksekutif, telah disepakati bersama agar tidak ada lagi beban anggaran di tahun 2022.

“Artinya di dalam struktur APBD tahun 2022, tidak ada lagi yang namanya pinjaman atau utang atau hal-hal lain, yang bisa menjadikan beban anggaran,” kata Farid Yusran, saat memberikan komentar, usai memimpin rapat pembahasan terkait struktur APBD tahun 2022 di aula rapat DPRD Barsel, Rabu (10/11/2021).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Orang nomor satu di Lembaga Legislatif Barsel itu mengatakan, memang pada pembahasan sebelumnya, bahwa di Tahun 2022, pemerintah daerah dalam hal ini eksekutif akan melakukan pinjaman maupun menyangkut tunda bayar serta hal-hal lainnya, terkait beban anggaran di tahun 2022.

“Namun berkat kesepakatan bersama, maka dari hasil rapat struktur APBD tahun 2022 hari ini , bisa dibereskan. Dengan kesepakatan, tidak ada lagi beban anggaran di tahun 2022. Dengan tidak adanya beban, maka saat pembahasan anggaran di tahun 2022 kita laksanakan bisa berjalan dengan baik,” terang Farid pajang lebar.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ditanya berapa posisi APBD Barsel di tahun 2022, Legislator PDIP Barsel itu mengatakan, bahwa posisi APBD Barsel tahun 2022 yakni sebesar Rp. 1,63 Triliun lebih.

“Pastinya dengan posisi APBD Rp. 1,63 Triliun lebih itu, tidak ada yang namanya tunda bayar di tahun 2022,” tegasnya.

Begitu pun dengan Pedapatan Asli Daerah (PAD) Barsel, tambah Ketua DPC PDIP Barsel itu, untuk tahun 2021 ini, PAD Barsel sudah tercapai sesuai target.

Hanya saja, kata dia, karena ada banyak pekerjaan dari proyek pembangunan yang tidak selesai, maka PAD yang tadinya tercapai, digunakan untuk menutupi pekerjaan-pekerjaan yang tidak selesai. Misalnya, kata dia, pekerjaan yang tidak dilakukan tender (lelang, Red) dan pekerjaan yang tidak selesai 100 persen.

“Intinya balance ( se imbang,Red),” tegas wakil rakyat dapil I Barsel itu. (ner)

Related Articles

Back to top button