PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dampak aksi kekerasan yang dialami seorang pelajar SMP Islam Hasanka Boarding School berinisial RS berpengaruh terhadap perubahan perilakunya belakangan ini.
Ibu korban berinisial RA mengungkapkan, sebelumnya buah hatinya selalu ceria saja sering bermain bersama teman-temannya, namun setelah kejadian kemaren memang ada sedikit perubahan perilaku.
“Seperti sering mengurung diri dan diam di rumah saja. Psikis anak mulai terganggu, di sekolah juga para ustazahnya mengungkapkan jika anak ini ceria namun sekarang lebih pendiam,” ungkapnya, Selasa
(4/3/2025).
Menurutnya, ibu mana yang tega melihat anaknya seperti itu menjadi korban kekerasan. Mulai dari dipukul, ditendang, diseret bahkan dihantam pada bagian uluh hati.
“Siapa yang terima ketika melihat anak diperlakukan seperti itu. Dengan tegas tentu saya tidak terima atas perlakuan yang diterima anak saya,” tegasnya.
Disebutkannya, memang sebelumnya kedua belah pihak telah sepakat damai secara kekeluargaan usai difasilitasi mediasi oleh pihak sekolah karena dianggap peristiwa yang terjadi hanyalah perkelahian biasa.
“Hasilnya memang diselesaikan secara kekeluargaan sebelum melihat video kekerasan itu secara lengkap. Setelah melihat video kekerasan itu secara penuh, oleh sebab itu kami menempuh jalur hukum dengan melaporkannya ke kepolisian setempat dalam hal ini Polda Kalteng,” cecarnya dengan sedikit bernada tinggi.
Diceritakannya, kejadian itu diperkirakan terjadi pada sekitar tanggal 14 Februari 2025, namun pihak keluarga baru mengetahui peristiwa itu pada 25 Februari 2025 karena adanya video tersebut.
Sebelumnya perkelahian di rumah itu, RS sempat diajak keluar ke GOR Futsal oleh temannya (pelaku, Red). Namun anak ini menjawab tidak bisa karena tidak ada motor dan sendirian di rumah.
“Oleh sebab mendengar jawaban itu, oknum pelaku kekerasan ini diduga langsung menyerang ke rumah untuk mendatangi korban hingga terjadi peristiwa tersebut,” pungkasnya.(oiq)
EDITOR: TOPAN