DPRD KALTENG

Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS Perlu Digencarkan

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kalangan DPRD Kalteng kembali mengingatkan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk menggencarkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS,  hingga ke pelosok Bumi Tambun Bungai. Hal ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Duwel Rawing dikonfirmasi Kalteng.co di gedung dewan, Selasa (28/3/2023).

Menurutnya, angka penyebaran HIV/AIDS di Kalteng cukup tinggi, sehingga perlu adanya perhatian dari pemerintah dalam rangka menekan angka penyebaran virus yang menyerang sistem Imun atau kekebalan tubuh tersebut.

https://kalteng.co

“Memang dari segi penularannya, virus HIV harus dipicu oleh beberapa hal misalnya hubungan seksual. Namun berdasarkan data yang kita terima dari Dinkes, penularan HIV lebih didominasi oleh hubungan intim antar sesama laki-laki. Sehingga perlu adanya upaya-upaya dari pemerintah untuk menekan angka penyebaran tersebut,” ucapnya.

Wakil rakyat dari Dapil I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi akan bahaya HIV/AIDS kerap berhubungan erat dengan ketersediaan anggaran daerah. Oleh karena itu, ia mendorong agar Dinkes Kalteng kembali mengajukan anggara untuk sosialisasi HIV/AIDS melalui APBD murni maupun perubahan tahun anggaran 2023.

“program pemerintah, khususnya sosialisasi tidak lepas dari ketersediaan anggaran daerah dan setiap tahunnya, kita selalu mengingatkan supaya pemerintah melalui Dinkes untuk mengajukan anggaran sosialisasi HIV/AIDS melalui APBD murni maupun perubahan. Tinggal bagaimana Dinkes melalui ujung tombaknya yakni Puskesmas maupun Pustu melaksanakan sosialisasi tersebut,” ujarnya.

Kendati demikian, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng ini menegaskan agar Dinkes Kalteng memastikan sosialisasi bahaya HIV/AIDS benar-benar tepat sasaran dan dilaksanakan secara optimal. Sehingga penyebaran HIV/AIDS di Kalteng bisa ditekan semaksimal mungkin.

“Yang terpenting sosialisasi tersebut harus berjalan secara optimal, karena yang diperlukan masyarakat saat ini adalah pemahaman akan bahaya HIV/AIDS baik dampak buruknya bagi kesehatan, cara penularan hingga penanganan,” tutupnya.(ina)

Related Articles

Back to top button