PALANGKA RAYA, Kalteng.co– menjelang Bulan Ramadan tahun 2023, Kalangan DPRD Kalteng mendorong Pemprov melalui dinas/instansi terkait untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya inflasi harga kebutuhan pokok dipasaran khususnya daging ayam dan sapi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), H. Sudarsono, kepada Kalteng.co di gedung dewan, Rabu (18/1/2023).
Menurutnya, inflasi harga daging menjelang bulan Ramadhan kerap terjadi dan perlu perhatian pemerintah untuk menjaga stabilitas harga daging dipasaran.
“Walaupun saat ini harga kebutuhan pokok di Kalteng masih terbilang aman, Pemerintah melalui dinas/instansi terkait harus melakukan pengawasan dalam mengantisipasi kemungkinan kelangkaan atau kenaikan harga daging menjelang bulan puasa dan puncaknya pada hari raya keagamaan,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Dapil II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan ini Juga mengatakan bahwa pada momen-momen tertentu, daging sapi dan ayam harus di datangkan dari luar daerah untuk memenuhi tingginya permintaan pasar.
Pasalnya, produksi daging dari peternak lokal dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan.pasar khususnya pada hari-hari besar keagaman. “Harapan kami, kedepan atau mulai tahun 2023 ini pemerintah daerah memperkuat sumber pangan, khususnya peternakan ayam, kambing dan sapi. Agar kita tidak bergantung dengan daerah lain,” ujarnya.
Kendati demikian, dalam proses pengembangan ternak sapi dan ayam potong untuk mencukupi permintaan pasar, pemerintah daerah perlu memenuhi sejumlah aspek selain memberikan bantuan berupa bibit ternak kepada masyarakat, yakni ketersediaan sumber pakan serta melakukan pembinaan dan pengawasan agar mampu dikembangkan dengan baik.
“Sumber pangan yang menyumbang inflasi tinggi harus di carikan solusi penanganan kedepan. Agar bisa ditekan seminimal mungkin. Misalnya daging sapi, karena merupakan komoditas pangan yang jumlah permintaannya mengalami peningkatan menjelang Ramadhan dan lebaran . Untuk itu, pemerintah harus berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga daging,” pungkas politisi dari Fraksi Partai Golkar ini. (ina)
