NASIONAL

Keterwakilan Perempuan di Pimpinan Perusahaan Terkendala

JAKARTA, kalteng.coIndonesia tengah berupaya mendorong keterwakilan perempuan di pimpinan perusahaan, namun masih ada tantangan yang harus dihadapi. Tantangan yang dihadapi kali ini adalah bagaimana memperpendek proses yang dilalui perempuan untuk menduduki posisi pimpinan.

“Ketika proses untuk menduduki posisi pimpinan panjang, sementara di tengah proses perempuan masih memiliki peran ganda sebagai ibu dan pengasuh. Kendala lainnya, banyak perusahaan yang memang sudah memberikan kesempatan yang sama terhadap pekerja laki-laki dan perempuan, namun tidak melakukan kegiatan proaktif lainnya,” ucap Perwakilan UN Women, Dwi Yuliawati Faiz saat kegiatan Seniors Leaders’ Meeting on Women Empowerment yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai salah satu focal point G20 Empowerment Indonesia.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Jika perusahaan melakukan langkah yang lebih aktif agar perempuan lebih banyak menempati posisi pimpinan, maka akan lebih banyak lagi perempuan yang terinspirasi untuk menduduki posisi pimpinan atau pengambil keputusan,” tambahnya.  

Berita Terkait……Menteri PPPA Apresiasi Praktik Gender di Perusahaan

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Chief Financial Officer Telkomtelstra, Ernest Hutagalung yang hadir pada acara tersebut menceritakan upaya yang dilakukan perusahaannya untuk mendorong keterwakilan perempuan pada pimpinan perusahaan.

Menurutnya, selain membuat kebijakan yang mendorong keterwakilan perempuan di jajaran pimpinan, perusahaan juga harus ikut mencari solusi. Agar tetap bisa duduk di posisi pimpinan dengan peran ganda di keluarga yang ia miliki. Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan Work from Home (WFH) yang telah Telkomtelstra terapkan sejak 2017.

Ada beberapa upaya yang pihaknya lakukan untuk mendorong keterwakilan perempuan dalam pimpinan perusahaan. Pertama, ketika proses rekrutmen atau promosi pihaknya mengusahakan agar kandidat laki-laki dan perempuan seimbang.

“Semakin kami memperbanyak kandidat dalam proses promosi, maka peluang banyaknya kandidat perempuan juga semakin tinggi. Perusahaan juga harus mampu menyesuaikan dengan kebijakan yang mendukung kaum perempuan di tingkat pimpinan perusahaan. Sebab pegawai perempuan ada yang memiki peran ganda dan tanggung jawab dalam keluarga. Oleh karenanya, perusahaan juga harus bisa mencari solusi untuk mengakomodir hal ini,” jelas Ernest.

Perwakilan Srikandi BUMN sekaligus Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, 2025 ditargetkan 30 persen Board of Directors (BOD) BUMN adalah perempuan. Di BRI saat ini komposisi BOD dan Supervisor perempuan sudah mencapai 22 persen.

“Penguatan peran perempuan menjadi sangat penting, yang bisa mengangkat perempuan adalah perempuan itu sendiri. Untuk mengatasi stereotip yang melekat pada kaum perempuan, maka harus mampu membuktikan berperan penting pada setiap proses dan aktivitas yang dipercayakan,” ujar Handayani.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga menjelaskan, kegiatan Seniors Leaders’ Meeting on Women Empowerment guna menyatukan komitmen untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan.

“Pertemuan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala dalam lingkup yang lebih kecil. Supaya lebih intens membahas terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” katanya, melalui rilisnya (27/05/2021).

G20 Empower merupakan aliansi yang diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang pada tahun 2019. G20 Empower bertujuan mendukung jejaring sektor swasta di negara anggota G20 dalam mengidentifikasi tantangan dan mendukung kemajuan kepemimpinan perempuan di sektor swasta.

Keanggotan G20 Empower Indonesia saat ini diwakili focal point terdiri dari perwakilan Kemen PPPA, KADIN Indonesia, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan PT. XL Axiata.

Pada 2022, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah G20. Sebagai salah satu persiapan keketuaan Indonesia, maka Kemen PPPA akan meningkatkan partisipasi aktif seluruh pihak. Melalui pelibatan para Top Leaders Perempuan Indonesia berbagai perusahaan besar untuk bergabung sebagai Advocates perwakilan Indonesia pada Aliansi G20 Empower. (hms/aza)

Related Articles

Back to top button