PENDIDIKAN

Rektor UPR: TNI Selalu Dihati Rakyat

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, SE, MM, yang telah berpartisipasi menyukseskan KKN Kebangsaan X dan KKN Bersama BKS. PTN Barat tahun 2022.

Menurutnya, dalam setiap pelaksanaan kegiatan KKN tidak lepas dari peranan besar TNI yang turut memberikan pembekalan sekaligus dorongan kepada mahasiswa untuk terus meningkatkan prestasi serta mengimplementasikan salah satu dari Tridarma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

“Dalam setiap kegiatan KKN tentunya terinterasi dengan TNI, dimana TNI berperan besar dalam kemajuan dunia pendidikan khususnya bagi para mahasiawa untuk meningkatkan prestasi dengan memegang teguh rasa Nasionalisme, sekaligus menerapkan Tridarma perguruan tinggi diantaranya pengabdian kepada masyarakat,” ucapnya Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi Kalteng.co via Whatsapp, Sabtu (23/7/2022).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kendati demikian, penting bagi para mahasiswa menanamkan nilai moral dan pancasila, guna membentengi diri dari paham radikalime dan tidak sesuai dengan dasar Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI).

“Disinilah salah satu peran penting TNI, karena melalui pembekalan yang berkaitan dengan rasa Nasionalisme dan jiwa kebangsaan seperti nilai moral Pancasila, para generasi muda bisa terhindar dari paham radikal dan paham yang tidak sejalan dengan Pancasila. Karena itu, saya selaku Rektor UPR sekali lagi menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI khususnya Korem 102/Pjg,” tandasnya.

https://kalteng.co

Disisi lain, Danrem 102/Pjg melalui Kolonel Inf. Renal Aprindo Sinaga menyampaikan bahwa sebelumnya TNI bersama UPR telah melaksanakan ikrar kebangsaan pada kegiatan puncak pembukaan KKN Kebangsaan X dan KKN Bersama BKS. PTN Barat tahun 2022, dimana kegiatan tersebut bertujuan agar mahasiswa selalu bersatu dalam keberagaman dan bingkai Bhineka Tunggal Ika.

“Mahasiswa harus bisa berada dalam satu ikatan kuat persaudaraan berdasar Pancasila, walau berbeda suku, berbeda bahasa dan berbeda budaya,” tutupnya. (ina)

Related Articles

Back to top button