PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Willy M. Yoseph, berharap seluruh investasi yang beroperasi di Bumi Tambun Bungai bisa berkontribusi dalam mendukung pembangunan daerah.
Hal ini disampaikan Willy, saat dikonfirmasi awak media di Lantai 3 gedung Restorasi DPW Partai NasDem Kalteng, jalan Adonis Samad, belum lama ini. Menurutnya keberadaan investasi harus memberikan dampak positif tidak hanya bagi daerah, tetapi bagi masyarakat.
“Tentunya Willy – Habib sangat mendukung dengan keterbukaan investasi di Kalteng, tetapi investasi juga harus berdampak positif tidak hanya bagi daerah, tetapi bagi masyarakat khususnya perihal pembangunan infrastruktur,” ucapnya.
Mantan Anggota Komisi VII DPR-RI ini juga mengatakan bahwa saat ini masih ada kesenjangan antara pemerintah dan Investor, terutama perihal angkutan hasil alam oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang masih menggunakan jalan umum, bukan jalan khusus sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2012.
“Harus adanya ketegasan dari Pemerintah untuk menertibkan angkutan PBS, baik itu Batubara, Sawit maupun kayu log, yang ikut melintas dijalan umum. Karena hal tersebut tentunya akan mempercepat kerusakan jalan mengingat muatan tersebut over tonase atau overloading. Sedangkan kapasitas yang mampu ditahan oleh badan jalan kita hanyalah 8 ton,” ujarnya.
Kendati demikian, apabila berhasil menang dalam kontestasi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng tahun 2024, pasangan Willy – Habib siap berkoordinasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya menegakan aturan, khususnya menyangkut jalan umum dan jalan khusus bagi angkutan PBS.
“Intinya Willy – Habib sangat mendukung keberadaan investasi di Kalteng dan siap membuka selebar-lebarnya pintu investasi, namun keberadaan investasi juga harus memberikan manfaat bagi daerag maupun masyarakat. Sehingga apabila berhasil duduk sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Willy – Habin akan mencari Win Win Solution, terutama penegakan aturan perlintasan angkutan PBS,” pungkasnya. (Ina)
EDITOR: TOPAN