POLITIKA

Kekecewaan Christian Sancho Terhadap Pembongkaran Gedung KONI Kalteng

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Mantan Ketua Harian KONI dan Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Umum KONI Kalimantan Tengah, Christian Sancho, mengungkapkan kekecewaannya terkait pembongkaran Gedung KONI Kalteng. Menurutnya, tindakan tersebut tidak perlu dilakukan jika tujuan utamanya adalah untuk menyediakan area parkir dan ruang terbuka hijau.

“Apakah ini karya terbaik seorang Kepala Daerah yang menghancurkan sebuah sejarah berdirinya Provinsi Kalteng? Apakah kita semua suku Dayak asli Kalteng dan pecinta sejarah membiarkan ini terjadi di depan mata kita?” tegas Sancho, Senin (22/7/2024).

Menurutnya, gedung tersebut memiliki nilai sejarah yang penting bagi masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya bagi mereka yang peduli terhadap sejarah dan budaya Dayak. Menurutnya pemerintah seharusnya ada solusi lain yang dapat diambil tanpa harus mengorbankan bangunan bersejarah tersebut.

“Ada banyak cara untuk menciptakan ruang terbuka hijau tanpa harus menghancurkan gedung yang memiliki makna sejarah mendalam. Ini bukan hanya tentang bangunan fisik, tetapi tentang menjaga warisan budaya dan identitas kita,” ujarnya.

Tokoh Masyarakat dan Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang

Senada dengan Sancho, Agustin Teras Narang, mantan Gubernur Kalteng yang kini menjabat sebagai Anggota DPD RI, juga menyuarakan keresahannya melalui akun media sosialnya. Narang menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kesejarahan dan warisan budaya daerah.

“Suara hati dan cetusan keresahan sudah kita sampaikan dengan baik dan santun, namun tak terdengar dan tak digubris. Pemimpin pemerintahan berganti, namun kesejarahan kehidupan suatu daerah akan terus berjalan. Apa yang terjadi hari ini, akan terekam hingga masa mendatang, termasuk nilai-nilai kepemimpinan, selama dipercaya oleh rakyat,” tulis Teras Narang.

Narang menambahkan, bahwa gedung yang mempunyai nilai kesejarahan boleh disirnakan dengan kekuasaan, tetapi ingatan terhadap tindakan yang menghapus sejarah itu sendiri tak akan sirna sampai kapan pun juga. “Semuanya terekam dengan baik. Semoga ini menjadi titik penyadartahuan kita bersama, yang tak akan sirna, tak akan terhapuskan sepanjang masa,” harapnya.

Dalam pernyataannya, Agustin Teras Narang juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini telah berusaha menjaga agar kesejarahan daerah tetap lestari. “Pada bangunan yang dihilangkan itu, tersimpan kekayaan sejarah, ingatan akan perjuangan pendiri daerah kita yang memulai perjalanan Kalimantan Tengah sebagai provinsi,” tambahnya.

Pembongkaran Gedung KONI Kalteng ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, terutama dari kalangan yang peduli terhadap sejarah dan budaya. Banyak yang merasa bahwa tindakan ini tidak menghormati warisan budaya dan sejarah yang telah ada, serta mengharapkan agar pemerintah lebih bijaksana dalam mengambil keputusan terkait bangunan bersejarah. (pra)

EDITOR : TOPAN

Related Articles

Back to top button