TNI

Danramil Rungan Hadiri Pembukaan Ritual Tiwah di Gunung Mas

GUNUNG MAS, Kalteng.co – Danramil 1016-05/Rungan, Lettu Inf Sukaeri, menghadiri secara langsung pembukaan ritual adat Tiwah yang digelar di wilayah Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Kamis (17/4/2025).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kegiatan sakral yang berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 17 hingga 19 April 2025, ini menjadi simbol kuat pelestarian adat dan budaya masyarakat Dayak di pedalaman Kalimantan Tengah.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kehadiran Lettu Inf Sukaeri tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi lokal, tetapi juga memperkuat sinergi antara TNI dengan masyarakat adat di wilayah binaannya.

Dalam kesempatan tersebut, Danramil turut memberikan dukungan moril kepada panitia dan warga yang melaksanakan prosesi Tiwah, sebuah upacara adat Dayak untuk menghantarkan arwah leluhur menuju alam baka.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Upacara Tiwah ini merupakan bagian dari identitas dan warisan budaya yang patut kita jaga bersama. Saya mengapresiasi kebersamaan dan gotong royong masyarakat dalam menjaga nilai-nilai adat seperti ini,” ungkap Lettu Inf Sukaeri saat di komfirmasi Kalteng.co.

Turut hadir dalam pembukaan acara, Kapolsek Rungan serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat. Para undangan disambut dengan tarian dan ritual adat sebagai bagian dari prosesi penyambutan dan pembukaan yang berlangsung khidmat namun penuh warna budaya.

Ritual Tiwah dikenal sebagai salah satu upacara terpenting dalam budaya Dayak, khususnya sub-suku Dayak Ngaju. Upacara ini melibatkan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk pembacaan doa, pemotongan hewan kurban, pertunjukan kesenian tradisional, hingga pemasangan sandung atau rumah tulang.

Selama dua hari pelaksanaan, masyarakat dari berbagai desa turut berdatangan untuk mengikuti dan menyaksikan jalannya ritual. Hal ini juga menjadi momentum penguatan solidaritas antarwarga serta mempererat hubungan sosial lintas generasi di daerah tersebut.

Pihak keamanan dari TNI dan Polri tampak bersiaga untuk memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar. Selain aspek budaya, acara ini juga dinilai memiliki potensi wisata yang dapat diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat luar, sekaligus mendorong pelestarian kearifan lokal Kalimantan Tengah. (pra)

EDITOR : TOPAN

Related Articles

Back to top button